Kamis 27 Feb 2014 07:46 WIB

UNICEF Kecam Pembunuhan 45 Siswa di Nigeria Timur-Laut

Pembantaian di Nigeria (ilustrasi)
Foto: pmnewsnigeria.com
Pembantaian di Nigeria (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Organisasi PBB yang membidangi dana kesejahteraan anak, UNICEF, pada Rabu (26/2), menyampaikan kemarahannya atas pembunuhan brutal sebanyak 45 anak, yang berusia antara 13 dan 17 tahun, pada Selasa (25/2) di Perguruan Tinggi Pemerintah Federal Buni Yadi, Negara Bagian Yobe, Nigeria.

"Kami mengutuk dengan sekeras-kerasnya serangan kejam ini terhadap siswa," kata Direktur Regional UNICEF untuk Afrika Barat dan Tengah Manuel Fontaine, sebagaimana dilansir Xinhua.

"Banyak nyawa anak muda melayang. Banyak lagi siswa dan guru dilucuti hak mereka bagi pendidikan. Serangan terhadap anak-anak dan sekolah tak bisa diterima dalam kondisi apa pun," tambah Fontaine.

Pada Rabu (26/2) pagi, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon juga mengutuk keras apa yang ia sebut "pembunuhan brutal" di wilayah timur-laut Nigeria. Lembaga pendidikan Nigeria tersebut berada di satu wilayah yang rentan terhadap serangan gerilyawan yang pada masa lalu mengincar tempat ibadah, instalasi keamanan, sekolah dan desa. Ribuan jiwa telah melayang sejak 2009, ketika anggota Boko Haram melancarkan perlawanan di Negara Afrika Barat tersebut.

UNICEF sangat prihatina dengan serangan yang berulangkali terjadi terhadap sekolah di Nigeria Timur-laut, kata siaran pers yang dikeluarkan di Markas PBB, New York, AS. Sejak Juni 2013, empat serangan telah mengakibatkan ditutupnya sekolah sehingga mempengaruhi ribuan siswa, banyak diantara mereka tak memperoleh akses ke pendidikan resmi selama berbulan-bulan.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement