Kamis 27 Feb 2014 10:16 WIB

Kabut Asap Selimuti Sumbar Kian Pekat

Kabut asap di Riau
Foto: mongabay
Kabut asap di Riau

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kabut asap yang menyelimuti Sumatra Barat (Sumbar) kian bertambah ketebalannya akibat terbakarnya hutan di wilayah Riau dan provinsi tetangga lainnya.

Analisis Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping Padangpariaman, Yuni Fitria di Padang, Kamis mengatakan jarak pandang di daerah ini hanya berkisar 700 meter hingga 900 meter.

Ia mengatakan ketebalan kabut asap tersebut kian bertambah dibanding hari sebelumnya akibat hujan yang tidak kunjung turun didaerah sumber titik api. "Akibatnya, jarak pandang kian terbatas terutama di pagi hari dan fenomena ini merata terjadi diseluruh wilayah Sumbar," katanya, Kamis (27/2).

Namun, ia memastikan kondisi ini belum mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padangpariaman. "Aktivitas penerbangan baru akan mengalami kendala jika jarak pandang kurang dari 700 meter, namun saat ini guna membantu aktivitas lepas landas telah dinyalakan lampu bantu di landasan bandara," katanya.

Yuni mengatakan kabut asap tersebut dapat hilang jika pada sumber titik api yang terbakar turun hujan, sedangkan bila hujan turun di Sumbar tidak akan berpengaruh banyak karena sumbernya masih terbakar, katanya.

Ia mengimbau pengendara agar waspada karena terbatasnya jarak pandang dan menghidupkan lampu kabut terutama di daerah pegunungan. Sementara, kabut asap yang menyelimuti kota Padang terpantau cukup pekat pada pagi hari.

Bayangan putih pada udara terlihat jelas dalam jarak pandang satu kilometer, terutama bagi pengendara di jalan raya. Rudrik (27) salah seorang warga Padang terpaksa harus menghidupkan lampu sepeda motor karena jarak pandang kian terbatas.

Biasanya jarak pandang bisa mencapai lima kilometer, namun pagi ini hanya satu kilometer dan kabut asap lebih pekat dari biasanya, kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement