Kamis 27 Feb 2014 10:27 WIB

Pemkot Padang Panjang Imbau Warga Gunakan Masker

Kabut asap di Riau
Foto: mongabay
Kabut asap di Riau

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar) mengimbau kepada warga setempat yang beraktivitas di luar rumah agar selalu menggunakan masker, karena daerah itu saat ini diselimuti kabut asap yang dan guyuran abu vulkanis.

"Pakailah masker jika ke laur rumah karena abu vulkanis dan asap bisa merusak kesehatan," kata Wakil Wali Kota Padang Panjang, Mawardi di Padang Panjang, Kamis (27/2).

Kota Padang Panjang selain diselimuti kabut asap yang cukup pekat, abu vulkanis hasil semburan Gunung Marapi yang berjarak sekitar delapan kilometer dari daerah itu juga mengguyur kota yang berjuluk Serambi Mekah itu, Rabu (26/2) sore, katanya.

Polusi udara yang ditimbulkan oleh asap dan abu vulkanis itu bisa merusak kesehatan manusia seperti Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), katanya.

"Kabut asap cukup pekat ketika pagi dan sore di Padang Panjang ini. Kondisi itu sudah berlangsung beberapa hari terakhir. Saya berharap masyarakat bisa menyikapi kondisi ini dengan baik," katanya.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Padang Panjang, Maisir mengatakan pihaknya belum dapat mengetahui sejauh mana efek pencemaran udara dari dampak kabut asap tersebut, karena belum adanya alat untuk mengukur pencemaran udara. "Kami belum memiliki alat untuk mengukur sejauh mana pencemaran udara yang terjadi di sini. Alat untuk mengukur tingkat pencemaran udara tersebut hanya dimiliki oleh BPBD provinsi," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang, Dasril mengatakan, kabut asap yang diduga kiriman dari provinsi tetangga itu bisa berakibat penyakit kepada saluran pernafasan. "Kabut asap ini memiliki risiko kepada pernafasan yang bisa menimbulkan penyakit ISPA, maka kami berharap kepada masyarakat bisa melakukan tindakan preventif untuk sementara," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement