REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT-- Sebanyak 725 orang pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Tanah Karo, masih bertahan tinggal di posko pengungsian di Desa Telagah, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, karena lokasi desa mereka masih termasuk dalam zona merah.
"Para pengungsi ini masih bertahan di posko pengungsian Langkat, Kecamatan Sei Bingei, karena petugas melarang pulang demi keselamatan mereka," kata Kepala Desa Telagah kecamatan Sei Bingei Suranta Sitepu di Sei Bingei, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa sudah ada sejumlah warga yang berasal dari tiga desa direkomendasikan untuk pulang. Mereka berasal dari desa Kebayaken, Kutambelin dan Batu Karang. Rekomendasi terhadap warga itu, karena kondisi Sinabung yang mulai normal dan jarak desa mereka yang diperkirakan sudah aman dari dampak erupsi Gunung Sinabung, katanya.
Namun, warga dari tiga desa lainnya, yakni Kuta Rakyat, Kuta Gugung dan Sigarang-garang masih belum diizinkan kembali ke desanya karena lokasi desa yang masih termasuk dalam zona merah, katanya. Walaupun sudah ada yang direkomendasikan untuk pulang hingga sekarang ini mereka masih enggan untuk pulang, dan amsih terus bertahan di posko pengungsian yang ada.
Hal ini juga dikarenakan ratusan pengungsi dari Desa Kuta Rakyat belum diizinkan pulang oleh pihak yang bekompoten. Sedangkan akses jalan satu-satunya pengungsi yang direkomendasikan untuk pulang itu harus melalui desa Kura Rakyat Kecamatan Naman Teran Kabupaten Tanah Karo.
"Mereka mau pulang, bila pengungsi yang berasal dari Desa Kuta Rakyat sudah diperbolehkan pulang," ujarnya. Suranta juga mengungkapkan bahwa logistik untuk 725 pengungsi yang ada masih mencukupi hingga beberapa hari ke depan.