Ahad 02 Mar 2014 09:51 WIB

Jokowi: 'Blusukan' Pencitraan? Saya Tidak Punya Stasiun TV!

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Citra Listya Rini
Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Yasin Habibi/Republika
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membantah bahwa kegiatan blusukan yang kerap ia lakukan hanya sekadar pencitraan. Pria yang akrab disapa Jokowi ini menegaskan aksi blusukan ke kampung-kampung untuk keperluan kerja. 

Menurut Jokowi, blusukan adalah cara yang jitu baginya untuk mengetahui kondisi sesungguhnya di lapangan. Karena jika hanya di kantor, mantan walikota Solo itu mengaku sulit memantaunya.

“Jadi kalau ada yang bilang saya blusukan itu pencitraan (maksudnya) itu pencitraan apanya? Saya tidak memiliki stasiun televisi (TV). Kecuali kalau Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri memiliki televisi saya numpang ikutan,” kata Jokowi saat memberikan kuliah tamu di depan Mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya), Surabaya, Sabtu (1/3).

Sontak, kata-kata yang keluar dari mulut Jokowi itu mengundang tawa peserta kuliah tamu. Duet Ahok ini menambahkan dirinya tidak akan mengerti penderitaan rakyat kalau tidak berinteraksi langsung dengan masyarakat Jakarta. 

“Rakyat harus merasakan pemerintah hadir di setiap ada persoalan. Karena kebutuhan setiap tempat itu berbeda,” ujar Jokowi. 

Misalnya, pemantauan program Kartu Jakarta Sehat (KJS) muncul di lapangan. Di saat blusukan, Jokowi mengaku dapat berinteraksi dengan warga Jakarta, sehingga mengetahui isi hati masyarakat.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement