REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kabinet sementara Mesir telah kembali dibentuk dan sejumlah menteri dilantik Sabtu (1/2) lalu. Termasuk diantaranya Field Mashal Abdel Fattah al-Sissi, yang tetap menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Sissi selama ini telah muncul sebagai salah satu tokoh politik paling populer di Mesir. Ia digadang-gadang sebagai calon presiden dengan kemenangan mutlak di pemilihan mendatang.
Namun para pembantu Sissi mengatakan, atasannya tersebut telah dijadwalkan akan ikut dalam pemilihan musim semi. Untuk melakukannya, Sissi harus terlebih dahulu mengundurkan diri sebagai menteri pertahanan dan panglima militer.
Salah satu ajudannya mengatakan pekan ini Sissi diharapkan masih menjalani tanggung jawabnya sebagai menteri pertahanan. Jabatan tersebut dijalani Sissi sampai undang-undang pemilihan berakhir.
Kabinet baru yang dipimpin Ibrahim Mahlab berisi 31 anggota. Banyak dari mereka sebelumnya juga bertugas di pemerintahan Hazem al-Beblawi. Pemerintahan baru ini menghadapi sejumlah tantangan. Termasuk diantaranya masalah keamanan dan kesengsaraan ekonomi.
Pemilihan presiden dipandang sebagai langkah besar dalam roadmap yang digariskan penguasa militer. Analis mengatakan, pembentukan pemerintah baru di bawah kepemimpinan Mahlab kemungkinan akan mendukung Sissi.
Selama ini Mahlab dikenal sebagai anggota dari majelis tinggi parlemen pada 2010, selama era Presiden Husni Mubarak. Namun dilansir dari Alarabiya, perombakan kabinet (reshuffle) tak akan diumumkan sebelum kunjungan Beblawi ke Arab Sauri. Reshuffle termasuk diantaranya di kementerian pertahanan dan kementerian kerjasama internasional. Sebelumnya Menteri Kerjasama Internasional Ziad Bahaa el-Din, mengajukan pengunduran diri Senin (24/2) lalu.