Senin 03 Mar 2014 21:44 WIB

Edies Mangkir, Polisi Rencanakan Pemanggilan Kedua

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Fernan Rahadi
Edies Adelia
Foto: NEWS VIVA
Edies Adelia

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Edies Adelia sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Subdit Sumdaling Ditkrimsus Polda Metro Jaya. Ia pun sudah dipanggil pada Jumat (28/2) lalu untuk diperiksa.

Ia tidak datang karena alasan sakit dengan sebuah surat keterangan yang di antar oleh seorang kurir. Dalam surat tersebut Edies berjanji akan datang pada Senin (3/3) mendatang.

Namun, sejak pagi hingga pukul 19.00 WIB, ia tidak datang. Polisi yang bersiap untuk memeriksanya pun gigit jari karena mangkirnya Edies. Belum diketahui alasan jelas tidak datangnya Edies.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto berharap jika tidak datang agar memberitahukan absennya terperiksa. ''Tidak ada konfirmasi,'' kata dia, Senin (3/3).

Dari sini pihak kepolisian akan memanggil kedua kalinya Edies Adelia dan berharap ia tidak mengulangi kemangkirannya. Rikwanto mengatakan, penetapan Edies sebagai tersangka kasus TPPU dari kasus penipuan suaminya melalui proses yang panjang.

''Kita sudah proses dan itu panjang. Mulai dari tahap dua kasus suaminya, gelar perkara yang melibatkan kejaksaan dan saksi ahli. Dan hasilnya ada petunjuk untuk memeriksa dan menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka,'' kata Rikwanto.

Dari petunjuk Kejaksaan ketika penyerahan tahap dua kasus penipuan Ferry itulah Edies harus diperiksa lebih intensif dan ditetapkan sebagai tersangka.

Masalahnya, ketika Edies menjalani sejumlah pemeriksaan, Edies menjawab tidak tahu persis pekerjaan yang dilakukan suaminya serta bisnis yang dilakukan suaminya.

Tapi Edies menerima sejumlah uang dari suaminya yang cukup besar sekira Rp 1 M. ''Harusnya kalau tidak tahu pekerjaan suaminya, ia curiga dapat uang segitu dan menolaknya,'' kata Rikwanto.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement