REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Marsetio mengatakan penyebab ledakan tempat penyimpanan amunisi milik TNI AL di Tanjung Priok masih diselidiki. "Masih kita selidiki ya, baru mendapat laporan," kata Marsetio kepada wartawan di Pelabuhan Merak, Cilegon, Rabu (5/3) siang, di sela-sela mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri Apel Kesiapsiagaan Badan SAR Nasional dalam rangka ulang tahun badan itu ke-42.
Kasal mengatakan peristiwa itu tidak akan menganggu operasional angkatan laut. "Itu hanya sebagian amunisi di gudang sana," ucapnya.
Ia menjelaskan amunisi yang disimpan di lokasi itu adalah amunisi untuk senjata ringan. "Untuk senjata ringan, di sana kan ada lapangan tembak, amunisi pistol, laras panjang. Hanya terbatas jumlahnya," ungkap Marsetio.
Sebelumnya, sebuah ledakan terjadi di gudang amunisi Pasukan Katak Armada RI Kawasan Barat (Armabar) sekitar Pondok Dayung Tanjung Priok Jakarta Utara, sekitar pukul 10.00 WIB. "Sekarang sedang diinventalisir penyebabnya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Rabu (5/3).
Rikwanto mengatakan pihak TNI Angkatan Laut (AL) menginventalisasi penyebab ledakan, termasuk jumlah korban dan kerusakan yang ditimbulkan. Rikwanto menambahkan aparat kepolisian membantu pihak TNI AL memblokade dan mensterilkan kawasan agar masyarakat tidak masuk lokasi ledakan. "Di lokasi sudah ada dari kepolisian perairan dan DVI untuk membantu korban," ujar Rikwanto.