Rabu 05 Mar 2014 17:15 WIB

Satu dari 10 Orang Australia Menderita Asma

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Sekitar satu di antara 10 penduduk Australia menderita asma. Ini berarti lebih dari dua juta orang. Asma adalah penyakit yang mempengaruhi saluran udara atau saluran nafas, yang dilalui udara saat bergerak dari mulut dan hidung ke paru-paru. Orang yang menderita asma mengalami penyempitan dan pembengkakan saluran udara, hingga mengalami sesak nafas.

Tidak ada obat untuk menyembuhkan asma. Namun, ada cara-cara menyikapi hingga mereka yang menderita asma bisa menjalani hidup secara normal dan bahkan berpartisipasi dalam olahraga kompetitif.

Banyak tokoh olahraga Australia yang terkenal menderita asma. Sekitar 300 hingga 400 orang meninggal karena asma tiap tahunnya, namun bagi kebanyakan penderita, kondisi tersebut tidak mematikan.

Belum ada pemahaman yang baik tentang mengapa sebagian orang menderita asma. Diketahui bahwa ada peran komponen genetik, karena asma cenderung diturunkan. Selain itu, penderita asma biasanya memiliki alergi, seperti eksim.

Bayi yang ibunya merokok saat hamil, dan anak-anak yang terpapar rokok saat kecil, memiliki resiko lebih tinggi terkena asma

Penderita asma saluran udaranya amat sensitif, dan mudah bereaksi terhadap berbagai pemicu di lingkungannya. Gejala asma antara lain sesak nafas, suara khas bernada tinggi saat bernafas dan batuk.

Contoh pemicu asma misalnya olahraga, bulu binatang, tungau, jamur, asap rokok, perubahan cuaca, beberapa jenis obat, pengawet, pewarna makanan, makanan seperti kacang, atau aliran asam lambung.

Untuk membantu mendiagnosa asma, biasanya dilakukan tes fungsi paru-paru atau tes alergi.

Beberapa aspek penyikapan asma, misalnya: tidak merokok, olahraga, memiliki rencana tindakan menghadapi asma.

Ada empat tipe utama pengobatan asma, yaitu obat yang meringankan gejala asma dengan cara melegakan saluran nafas, obat yang mencegah gejala asma, dan obat kombinasi pencegah dan peringan gejala.

Kebanyakan obat asma dihirup dan dikonsumsi menggunakan alat.

Penderita asma perlu mencoba berbagai alat untuk mencari yang paling cocok. Seringkali, orang tidak menggunakan alat bantu nafas (inhaler) dengan cara tidak semestinya, hingga cara menggunakannya harus diperiksa secara teratur oleh dokter atau ahli farmasi.

Bila menderita asma, anda perlu mencari cara pengobatan khusus untuk diri anda, bersama dengan dokter. Ini yang disebut 'rencana aksi penyikapan asma', yang berisi apa yang harus dilakukan untuk mengendalikan asma anda, apa yang harus dilakukan saat asma menjadi lebih parah, dan apa yang harus dilakukan saat mengalami serangan asma.

Bila serangan asma lebih parah dari biasanya, dan orang itu tidak merespon ke penyikapan yang biasa, maka perlu digunakan spacer (tabung plastik khusus) bersama dengan obat pelega atau bronchodilator.

Namun, terkadang serangan asma yang parah harus disikapi dengan tindakan medis darurat, seperti memanggil ambulans.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement