REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul mengatakan gudang amunisi yang meledak di Komando Pasukan Katak (Kopaska), Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, berisi senjata ringan.
Hingga saat ini, kata dia, pihaknya belum mengetahui penyebab ledakan gudang amunisi TNI Angkatan Laut itu. Saat ini, tim Mabesal yang dipimpin oleh Wakil Kepala Staf TNI AL (Wakasal) Laksamana Madya TNI Hari Bowo telah berada di Pondok Dayung untuk melihat langsung tempat kejadian perkara.
"Mudah-mudahan dalam waktu dua pekan sudah ada hasil investigasinya," katanya.
Ia menegaskan tak ada sabotase dalam ledakan gudang amunisi Kopaska tersebut karena peristiwa itu memang kecelakaan murni. "Mungkin sistem penyimpanan, sirkulasi udara yang kurang tepat, sehingga memicu ledakan gudang amunisi tersebut," kata Kapuspen TNI.
Ia mengaku kedatangannya ke rumah sakit untuk mengecek berapa total jumlah korban yang ada di beberapa rumah sakit. "Awalnya saya dapat informasi 25 orang, namun saat ini jumlah korban terus bertambah. Saya belum tahu berapa total jumlah korban saat ini," tuturnya.
Ia juga akan memastikan berapa jumlah korban jiwa akibat peristiwa ledakan tersebut. Peristiwa ledakan terjadi pada Rabu pagi sekitar pukul 10.30 WIB. Lokasi gudang amunisi ini cukup terisolir, bahkan warga sipil juga tak bisa mengakses lokasi.