Rabu 05 Mar 2014 21:31 WIB

Lika-Liku Sang Pendiri Ottoman (1)

Salah satu penguasa Ottoman (ilustrasi).
Foto: Sondakika.com
Salah satu penguasa Ottoman (ilustrasi).

Oleh: Ani Nursalikah

Lembah Sakarya yang strategis karena mengontrol  pendekatan ke Konstantinopel dari timur mengalami banjir pada musim gugur 1302 M. Kemungkinan peristiwa ini yang  memungkinkan pengikut Usman menyeberangi sungai dan bermukim di provinsi Bizantium, Bythinia.

Dalam waktu singkat para penyerang Turki mencapi Laut Marmara. Pencatat sejarah Bizantium masa itu, Pachymeres, menggambarkan kabar kemenangan Usman menyebar dan  menarik bangsa Turki di daerah lain di barat Anatolia untuk  bergabung mengikutinya.

Usman adalah pendiri Kerajaan Ottoman dan yang telah memberikan namanya pada dinasti Ottoman atau Osmali. Di bawah kepemimpinan anaknya, Orhan (1324-1362 M),  kerajaan kecil ini mulai memperoleh aspek yang lebih  mapan. Wilayah kerajaan Usman tidak meliputi kota-kota  besar.

Pada 1326 M, Kota Bursa diserang hingga mengalami kelaparan. Mulai saat itu, kota tersebut menjadi ibu kota  pertama Ottoman. Tahun berikutnya, setelah terjadi gempa  bumi yang menghancurkan pertahanannya, para pengikut  Orhan menduduki Bizantium, Lopadion (Ulubat) menuju ke  Dardanella.

Dengan rute darat Bythinia yang kini dapat dilalui,  kejatuhan kota-kota Bizantium lainnya tidak dapat dihindari. Nikaia adalah kota pertama yang diserang pada 1331 M.  Nikomedia mengikuti pada 1337 M.

Ekspansi Ottoman bukan hanya satu-satunya pengeluaran  Bizantium. Pada 1345-1346 M, Orhan menganeksasi emirat  Turki dari Karesi. Kurang dari 10 tahun berikutnya, pada  1354 M, putra Orhan, Sulaiman Pasha, menduduki Ankara  hingga ke timur dari wilayah ayahnya.

Orhan juga yang pertama kali mendirikan pangkalan  terdepan di Eropa. Ia mencapai hal ini dengan  memanfaatkan perang sipil di Bizantium antara rival Kaisar John [VI] Kantakouzenos dan John [V] Palailogos.

Pada 1352 M, pecah perang antara John V dan putra  Kantakouzenos, Matthew. Ayahnya meminta bantuan Orhan untuk memberikan sebuah benteng bagi pasukannya di  bawah Sulaiman Pasha di semenanjung Gallipoli. Ini adalah  wilayah pertama yang diduduki Ottoman di Eropa.  Penaklukan berikutnya terjadi setelah terjadi bencana  alam.

Menurut Colin Imber  dalam The Ottoman Empire: 1300-1650, pada saat Orhan meninggal pada 1362 M, kerajaannya  memiliki karakteristik yang membedakan kerajaan Ottoman  pada abad ke-20. Kerajaan itu terdiri atas daratan di Asia  dan Eropa. “Kota-kota dan pedesaan juga penguasanya telah  membangun masjid pertama dan tempat ibadah yang  membedakan kerajaannya sebagai negara Muslim,” tulisnya.

Dari tulisan-tulisan kecil diketahui putra Orhan, Murad I  (1362-1389 M) memegang tahta setelah terjadi perang sipil.  Pada akhir 1360-an, ia memegang tampuk kekuasaan  kerajaan di Anatolia dan Eropa yang berkembang dengan  pesat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement