REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sukabumi mendapat perhatian khusus. Pasalnya, pada 2013 lalu ada sebanyak empat orang warga yang meninggal akibat penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypty.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan jumlah warga yang meninggal tersebut lebih banyak dibandingkan 2012 lalu.
‘’Pada 2012 hanya ada tiga yang meninggal,’’ terang Kepala Seksi Pengendalian Penyakit (Dalkit) Dinkes Kabupaten Sukabumi, Rika Mutiara, kepada Republika Online, Rabu (5/3).
Namun, kata dia, jumlah kasus warga yang positif terkena DBD sebenarnya mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2012 lalu, jumlah kasus positif DBD mencapai sebanyak 276 kasus. Sementara pada 2013 mencapai sebanyak 256 kasus.
Menurut Rika, naiknya jumlah warga yang meninggal harus menjadi perhatian semua pihak. Salah satunya dengan mengupayakan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
‘’Pada 2014 ini, kita fokus pada gerakan PSN,’’ ujar Rika. Pasalnya, kegiatan PSN lebih efektif dibandingkan dengan fogging. Dimana, pengasapan atau fogging hanya membunuh nyamuk dewasa.