Kamis 06 Mar 2014 16:32 WIB

Gawat, Israel Sita Rudal Iran

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Rudal Iran
Rudal Iran

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM – Pasukan Israel mengklaim telah menyita puluhan rudal dari kapal perang Iran di Laut Merah. Rudal tersebut diduga akan dikirimkan kepada pejuang Palestina di jalur Gaza. Pejabat Israel mengatakan senjata tersebut dikirimkan dari Damaskus menuju Tehran kemudian dikirim dari pelabuhan Iran, Bandar Abbas, menuju pelabuhan Irak Umm Qasr.

Lanjutnya, rudal-rudal tersebut disamarkan diantara kantong-kantong semen. Saat kapal Iran ditangkap di perairan internasional antara Eritrea dan Sudan itu, 17 anggota krew juga ditemukan tengah bekerjasama. Menurut pejabat Israel, rudal itu nantinya akan dikirimkan melalui jalur darat Sudan ke gurun Sinai dan menuju ke Gaza. Dilansir dari The Guardian, Letnan Kolonel Peter Lerner, juru bicara militer Israel, mengatakan pihaknya telah mengetahui pengiriman rudal dari bandara internasional Damaskus sejak beberapa bulan yang lalu.

Lerner mengatakan puluhan roket M320 buatan Suriah telah disita. Roket ini dapat menghantam hingga jarak mencapai 100 mil, dan dapat diluncurkan dari Nahariya di utara Israel ke Eilat, jauh ke selatan Israel. Lanjutnya, rudal-rudal itu akan mencapai pelabuhan pada Jumat.

“Ini merupakan pengiriman senjata yang sangat besar yang dapat mengakibatkan kerusakan besar di Israel,” katanya. “Itulah sebabnya kami mencegah kapal itu. Kami telah mengawasi kapal itu dari bandara Damaskus beberapa bulan yang lalu,” tambah Lerner. Ia pun juga masih memeriksa intelijen yang akan menerima senjata di jalur Gaza itu.

Penangkapan itu menyusul kunjungan Perdana Menteri Israel, Binyamin Netanyahu, ke Washington pekan ini. Dalam kunjungannya itu, Netanyahu bertemu dengan Barack Obama serta berpidato di hadapan pejabat Yahudi AIPAC untuk menekankan kesepakatan nuklir dengan Iran.

“Pada saat berbicara dengan negara-negara besar dunia, Iran merespon dengan senyuman dan mengatakan hal-hal yang baik. Pada saat yang sama, sebenarnya Iran tengah mengirimkan senjata yang mematikan kepada organisasi teroris yang akan digunakan untuk membahayakan warga sipil yang tak bersalah. Ini adalah watak Iran yang sebenarnya dan negara ini tidak boleh memiliki senjata nuklir,” kata Netanyahu.

Menanggapi isu tersebut, angkatan senjata Iran membantah tuduhan itu dengan mengatakan klaim tersebut tak beralasan. Berdasarkan kantor berita resmi Iran, Tasnim, kapal Panama itu terdaftar sebagai KLOS-C dengan membawa penumpang pasukan khusus angkatan laut.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Arab dan Afrika, Hosssein Amir Abdollahian menyebut tudahan itu sama sekali tidak benar dan selalu menjadi serangan yang digunakan oleh Israel. Kementerian Dalam Negeri Hamas juga menilai klaim Israel dilakukan hanya untuk mengepung Jalur Gaza.

Pihaknya pun menyatakan langkah tersebut menjadi langkah yang berbahaya. Dilansir dari Reuters, Hamas menyebut pernyataan Israel hanyalah sebuah guyonan. “Kebohongan baru Israel ini dilakukan untuk memblokade Jalur Gaza,” kata Taher Al-Nono, penasehat Perdana Menteri Hamas, Ismail Haniyeh. Sementara itu, hingga saat ini Suriah belum memberikan komentarnya.

Di tempat lain, Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki mengatakan AS telah membantu Israel memberikan informasi terkait kapal tersebut. “Setelah menyadari pergerakan kapal yang dicurigai itu, Gedung Putih langsung memberikan informasi kepada Departemen Pertahanan untuk mengawasi kapal itu,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement