Kamis 06 Mar 2014 19:38 WIB

Ups.. Nusakambangan Jadi Tempat Caleg Cari Wangsit

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Didi Purwadi
Sisi lain Pulau Nusakambangan yang bisa dijadikan objek wisata.
Foto: Flickr
Sisi lain Pulau Nusakambangan yang bisa dijadikan objek wisata.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSAKAMBANGAN -- Menjelang Pemilu 2014, Nusakambangan tak hanya menjadi tempat para napi menjalani hukuman. Namun, tempat tersebut juga menjadi tempat para caleg yang masih percaya pada hal-hal klenik, untuk mencari keberuntungan yang mereka sebut sebagai 'wahyu'.

Salah satu tempat favorit yang menjadi lokasi para caleg memburu 'wahyu' adalah di pantai timur Nusakambangan yang disebut Pantai Kelir.

Di seberang pantai itu, ada sebuah pulang kecil yang konon tumbuh semacam tumbuhan yang bunganya bernama kembang Wijayakusuma. Konon orang bisa menyaksikan kembang itu mekar dan menyentuhnya, maka orang itu akan menjadi seorang pejabat negara. Pantai inilah yang kini banyak dikunjungi para caleg.

Heri Prayitno (56), seorang warga yang mengaku menjadi penjaga Pantai Kelir tersebut menyatakan, tempat itu biasanya akan banyak dikunjungi pada malam Jumat kliwon.

''Bisa ada puluhan orang yang datang. Sebagian besar mengaku merupakan caleg yang akan bersaing dalam pemilihan legislatif April mendatang,'' jelasnya.

Bahkan, dia menyebutkan para caleg yang datang tersebut bukan hanya dari partai yang mengklaim partainya sebagai partai nasionalis. Tapi, ada juga caleg yang berasal dari partai agamis.

Tak hanya pantai, sejumlah gua yang ada di Nusakambangan juga menjadi sasaran caleg untuk mencari wangsit. Di pulau yang dipisahkan selat kecil dengan daratan Cilacap ini memang terdapat banyak gua. Kebanyakan gua-gua tersebut merupakan gua yang tidak pernah dijamah manusia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement