Kamis 06 Mar 2014 21:12 WIB

Sara Tewas Dibunuh

Pembunuhan
Pembunuhan

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Polresta Bekasi Kota, Jawa Barat, menyimpulkan bahwa kematian seorang mahasiswi perguruan tinggi swasta di Jakarta, Sara Angelina Suroto (19), akibat dibunuh.

"Pada jasad korban terdapat luka yang mengarah pada tindakan pembunuhan," kata Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo, di Bekasi, Kamis (6/3).

Menurut dia, hasil otopsi terhadap jasad korban diketahui Sara meninggal akibat pembunuhan dengan cara dicekik.

"Ditemukan juga dalam tenggorokan korban ada sejumlah lembaran kertas. Kemungkinan dia dipaksa untuk memakannya saat peristiwa pembunuhan berlangsung," kata Siswo.

Selain itu, kata dia, korban dipastikan oleh tim dokter telah meninggal sekitar 48 jam sebelum jasadnya ditemukan di pinggir Tol Bintara arah Cikunir, Rabu (5/3).

"Perkiraan tim medis, korban tewas dua hari sebelumnya. Hanya saja, jasad korban baru dibuang pada malam hari di lokasi kejadian," katanya.

Dikatakan Siswo, pelaku pembunuhan berupaya menghapus jejak kejahatannya dengan menghilangkan identitas korban.

Saat ditemukan, tidak terdapat satu pun identitas yang melekat pada tubuh korban. Yang tertinggal hanya pakaian putih dan celana hitam dengan sebuah gelang bertuliskan "Java Jazz Festival".

"Identitas korban kita ungkap melalui pemeriksaan sidik jari yang kita cocokan dengan perangkat KTP elektronik," katanya.

Hingga saat ini, polisi masih mengumpulkan saksi-saksi dari kalangan keluarga, rekan, serta pihak kampus. "Sampai saat ini pihak kepolisian masih terus menyelidiki dan mencari saksi," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, jasad wanita tanpa identitas ditemukan petugas derek jalan tol di pinggir jalan Tol Bintara arah Cikunir KM 49, Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (5/3) pagi.Pada tubuh korban terdapat luka lebam di bagian paha dan tangan akibat tindakan penganiayaan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement