REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Bantuan pemasangan listrik gratis untuk nelayan dari PLN, dinilai Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jembrana, Bali, tidak tepat sasaran.
"Kami menemukan, ada beberapa penerima program tersebut tidak berprofesi sebagai nelayan, sementara nelayan sebenarnya yang membutuhkannya justru tidak dapat program tersebut," kata Ketua HNSI Jembrana, Made Widanayasa, di Negara, Jumat (7/3).
Ia mengatakan, dari PLN beralasan, tidak semua nelayan yang masuk kriteria bisa mendapatkan program ini, karena posisi rumahnya secara teknis jauh dari tiang listrik.
"Kalau kondisinya seperti itu, harusnya koordinasi dulu kepada kami, atau Dinas Kelautan Jembrana, sehingga bisa dicarikan ganti yang benar-benar nelayan miskin. Selama ini, kami jarang diajak koordinasi, dengan juga dengan dinas terkait," ujarnya.
Menurutnya, pemasangan listrik gratis untuk nelayan merupakan program Kementerian Kelautan Dan Perikanan, yang usulan penerimanya disampaikan oleh dinas terkait di masing-masing daerah. Untuk mendapatkan program ini, katanya, nelayan harus memiliki Kartu Anggota Nelaya, dengan rumah yang sederhana.
"Kami berharap, salah sasaran seperti dalam program ini tidak terjadi lagi. Kasihan nelayan yang dari kriteria berhak menerima, tapi tidak mendapatkannya, padahal aliran listrik sangat mereka harapkan," katanya.
Manajer PLN Rayon Negara, Agus Yudhistira saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya hanya memasang listrik gratis berdasarkan data yang diterima dari PLN Bali. "Sebanyak 130 rumah yang tertera dalam data tersebut, sudah kami pasang listrik gratis. Kami disini hanya pelaksana, dan tentunya data yang diberikan kepada kami sudah melalui survey," katanya.
Ia mengakui, data dari PLN Bali sudah disertai dengan perhitungan teknis, termasuk jarak rumah dengan gardu terdekat. "Tidak ada nama penerima yang dicoret, kami sudah menyelesaikan program ini tahun lalu, bahkan kami berikan pulsa gratis satu kali bagi penerima," ujarnya.