REPUBLIKA.CO.ID, SARAJEVO-- Anggota Polisi Khusus Bosnia dan Herzegovina mencegah demonstran damai menghalangi jalan utama di Ibu Kota negeri itu, Sarajevo, pada Jumat (7/3). Petugas polisi mengawal pengunjuk-rasa di pinggir jalan, dan melarang mereka memasuki jalan utama, untuk membersihkan jalan buat lalu lintas di Ibu Kota Bosnia-Herzegovina tersebut.
Protes pada Jumat dilancarkan secara damai, dan demonstran membubarkan diri pada sore hari. Protes tersebut, yang telah berlangsung selama lebih dari satu bulan, secara rutin menghalangi jalan utama mulai siang sampai malam, sehingga mengakibatkan kekacauan lalu lintas, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.
Banyak warga setempat mengeluh mengenai kekacauan itu, kata media setempat, sementara pemrotes menyeru lebih banyak orang untuk bergabung dengan mereka. Protes tersebut, yang dipicu oleh penutupan pabrik, dimulai pada 5 Februari di Tuzla dan dengan cepat menyebar ke kota besar lain, kebanyakan di Federasi Bosnia dan Herzegovina.
Pemrotes dan polisi terlibat bentrokan rusuh pada 7 Februari di Sarajevo, dan lebih dari 200 orang cedera serta gedung istana presiden terbakar. Pemrotes sejak itu telah berlangsung terus, meskipun jumlah mereka lebih sedikit.