REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA-- Belasan anak-anak dari Kampung/Desa Cibodas, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat, keracunan. Keracunan tersebut, diduga dari paket makanan dan minuman yang dibagikan tim sukses calon legislatif (caleg) DPR RI Nurul Arifin.
Pasalnya, setelah mengkonsumi paket makanan itu, anak-anak di kampung tersebut langsung mengalami mual-mual serta muntah. Julian Raditya (25 tahun), salah satu orang tua korban, mengatakan, akhir pekan kemarin (Sabtu,8/3) tim sukses Caleg Nurul Arifin menyambangi perkampungan ini.
Mereka, berjalan-jalan dengan santai. Setiap berpapasan dengan anak-anak, mereka membagikan paket makanan dan minuman. "Isi paket itu, susu anak dalam kemasan karton, permen, serta telur rebus," ujarnya, Ahad (9/3).
Tetapi, setelah mengkonsumsi makanan dan minuman itu, ternyata belasan anak-anak merasakan mual yang disertai pusing. Kemudian, ada juga yang sampai muntah-muntah. Awalnya, warga tak mengira keracunan itu bersumber dari paket makanan dan minuman yang dibagikan tim sukses dari Caleg Partai Golkar tersebut.
Namun, setelah ditelusuri ternyata susu kemasan karton yang dibagikan ke anak-anak itu sudah kedaluarsa. Saat dilihat masa di kemasan susu itu, masa kedaluarsanya sampai 3 September 2013 yang lalu. Dengan melihat masa kedaluarsa itu, warga mencurigai keracunan tersebut disebabkan oleh susu kemasan itu.
Sehingga, ramai-ramai warga membuang paket makanan dan minuman yang dibagikan tim sukses Nurul Arifin itu. Tetapi, ada juga yang paketnya masih disimpan, untuk dijadikan bukti bila diperlukan pihak terkait.
"Kejadian ini, sudah dilaporkan ke aparat RT/RW. Tapi, untuk susu kemasannya belum dijadikan sampel guna di bawa ke laboratorium," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT 004/002 Desa Cibodas, Engkos Kosasih membenarkan perihal ada warganya yang menerima paket makanan dan minuman kedaluarsa dari seorang caleg DPR RI. Meskipun tak membuat korban jiwa, kejadian itu sempat menggegerkan warga. Karena, anak-anak mereka tiba-tiba merasakan gejala mual, pusing dan muntah. "Kami sangat menyesalkan dengan kejadian ini," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika