REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perubahan iklim yang tak menentu diduga menjadi penyebab tingginya harga kebutuhan pokok bumbu dapur, khususnya cabe. Harga cabe rawit di sejumlah pasar Surabaya, Jawa Timur mencapai Rp 45 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Jatim, Budi Setiawan mengakui, kebutuhan sayur mayur sampai Maret 2014 ini masih relative tinggi. Namun, kenaikan itu pada komoditas cabe, wortel dan kentang.
"Kalau bawang merah dan bawang putih relatif stabil," kata Budi pada wartawan belum lama ini.
Menurut data, harga cabe rawit Rp 45.000 per kilogram, cabe merah kriting Rp 26.000 per kilogram dan cabe merah biasa Rp 22.000 per kilogram. Kentang Rp 10.500 per kilogram, wortel Rp 8.000 per kilogram, bawang merah Rp 13.000 dan bawang putih Rp 12.000 per kilogram.
Menurut Budi, iklim cuaca menyebabkan produktivitas sejumlah sayuran menurun, sedangkan permintaan terus naik. Namun, dia membantah kalau kenaikan harga cabe di Jatim merupakan dampak erupsi Gunung Kelud beberapa waktu lalu.
Pedagang di Pasar Wonokromo, Surabaya, Sipah mengatakan, tinggi harga kebutuhan barang tersebut membuat konsumen mengurangi jumlah pembelian. Banyak pedagang tidak berani menyimpan stok banyak, karena rendahnya permintaan.