Oleh: Mohammad Akbar
Banyak yang belum PD
Cecep mengatakan, sebenarnya aplikasi yang siap pakai buatan mahasiswa sudah mencapai ratusan jumlahnya.
Namun, tak semua aplikasi itu bisa muncul. Berdasarkan data yang ada, saat ini ada 26 mahasiswa UIN Bandung yang kini tengah mengembangkan aplikasi berbasis android.
“Sayangnya sebagian yang telah lulus itu masih belum PD (percaya diri) untuk mengunggahnya ke Google Play. Oleh karena itu, di jurusan informatika ada semacam masa pengasahan bagi para mahasiswa sebelum dan sesudah lulus di Labkomif,” katanya.
Menurut Cecep, masuknya aplikasi buatan mahasiswa UIN Bandung ini menjadi hal yang positif bagi citra kampus. Namun, di sisi yang lain, kata dia, pengembangan aplikasi semacam ini justru mendorong para mahasiswa untuk lebih menyiapkan diri dan kemampuannya pascakuliah.
“Masuknya aplikasi semacam ini di Google Play tentunya sangat berharga, tak cuma buat kampus tapi kepada para mahasiswanya juga,” ujarnya.
Aplikasi Tuntutan Shalat ini tercatat telah mulai nangkring di Google Play sejak 13 Maret 2013. Selama rentang waktu tersebut, sudah ada 361 user yang mengunduh dan memberikan penilaiannya.
Dalam aplikasi ini berisi tuntunan melakukan ibadah shalat. Sebagai bahasa pengantarnya adalah bahasa Inggris dan Indonesia yang dilengkapi gambar orang serta instruksi saat gerakan shalat dilakukan.
Salah satu pengguna, Mohammad Adriyanto, menyambut positif aplikasi ini. Namun, masih belum ada pembenahan, terutama ada sejumlah isi yang salah.
“Aplikasi ini dipakai puluhan ribu orang lho, kasihan kalau mereka salah karena mengikutinya. Mohon segera dievaluasi menyeluruh teks, audio, dan terjemahannya. Aplikasi ini masuk top new di Google Play, jadi tolong Tim UIN Bandung segera perbaiki dulu,” tulis Adriyanto pada 14 April 2013.
Sebelumnya, karya mahasiswa UIN yang masuk ke dalam Google Play ini tak hanya dari Bandung saja. Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga sudah pernah memasukkan aplikasinya ke dalam situs ini.
Aplikasi yang dibuat itu bernama “sharee-sharia economics education”. Dalam penjelasannya aplikasi ini merupakan media edukasi, komunikasi, dan sosialisasi ekonomi syariah berbasis aplikasi mobile pertama di Indonesia. Aplikasi tersebut diunggah pada 17 Februari 2013 dengan jumlah pengguna hanya ada 50 users. Aplikasi tersebut berisi fitur mengenai kamus ekonomi syariah.