REPUBLIKA.CO.ID, DONESTSK -- Satu nyawa 'akhirnya' melayang dalam demonstrasi panas di Ukraina, Kamis (13/3) waktu setempat. Seorang pengunjuk rasa pro-Kiev ditikam dan terbunuh di Donetsk. Ini adalah kematian pertama sejak ketegangan muncul di semenanjung Crimea akibat penetrasi Rusia.
Petugas medis mengatakan pria 22 tahun itu tewas karena diserang orang pro-Moskow. ''Menurut kesimpulan awal dari dokter, ia ditikam,'' kata pejabat medis dari kantor lokal, Kementerian Kesehatan Ukraina kepada AFP.
Slain satu tewas, ada 16 orang lain terluka dalam demostrasi. 13 dari mereka mengalami trauma dan dioperasi karena luka serius. Satu orang dirawat dan dua orang luka ringan.
Juru bicara pemerintah lokal Ilya Suzdalev mengatakan demonstrasi terjadi ketika sekitar seribu pengunjuk rasa pro-Kiev berdemo di kota Ukraina Timur. Kemudian mereka diserang oleh sekitar dua ribu pengunjuk rasa pro-Moskow.
Mereka menerobos penjagaan polisi juga petugas medis yang berjaga-jaga dilokasi demo pro-Kiev. Kericuhan tak terhindarkan, korban pun sulit diidentifikasi.
Kematian ini adalah yang pertama sejak krisis di Crimea. Bentrokan antara anti dan pro-Kiev sendiri telah berlangsung sekitar tiga bulan. Sementara bentrokan karena demostrasi kepada pemerintah lama Ukraina atau pemerintah Presiden Viktor Yanukovych yang pro-Moskow telah setidaknya menewaskan 100 orang.
Donetsk telah menjadi tempat demo paling besar selama seminggu terakhir. Sementara demo sebelumnya dilakukan sporadis di berbagai daerah yang termasuk menyerbu gedung-gedung pemerintahan.