Jumat 14 Mar 2014 09:24 WIB

Mendagri Akui Polisi Datangi Rumah Kru Malaysia Airlines yang Hilang

 Counter check-in Malaysia Airlines di Bandara Internasional Beijing, Cina, Senin (10/3).
Foto: EPA/Rolex Dela Pena
Counter check-in Malaysia Airlines di Bandara Internasional Beijing, Cina, Senin (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR-- Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi mengakui polisi telah mengunjungi beberapa kediaman kru pesawat Malaysia Airlines MH370 untuk mendapatkan informasi. Kunjungan tersebut merupakan hal biasa yang dilakukan untuk mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan untuk membantu pengusutan, katanya.

"Apa yang dilakukan pihak PDRM (Polisi Diraja Malaysia) adalah mencari informasi, bukan menangkap. Informasi-informasi itu untuk mempermudah pencarian. Mungkin ada yang bisa digunakan sebagai tambahan petunjuk untuk pencarian," kata Ahmad Zahid seperti dikutip media lokal di Kuala Lumpur, Jumat.

"Saya fikir ini bukan siasatan untuk diambil tindakan, jangan berpikir bahwa polisi itu zalim," katanya.

Pengusutan yang dilakukan difokuskan pada empat isu yaitu sabotase, pembajakan, masalah psikologi dan pribadi penumpang maupun kru pesawat.

Ahmad Zahid mengungkapkan hal tersebut untuk merespon pemberitaan media lokal bahwa polisi telah menggeledah rumah pilot MH370 Kapten Zahari Ahmad Shah. Terkait lolosnya dua penumpang yang menggunakan paspor curian, Ahmad Zahid mengatakan bahwa pihaknya telah mengambil keterangan empat petugas imigrasi yang bertugas saat kedua orang Iran tersebut masuk dan keluar melalui KLIA.

"Namun mereka masih menjalankan tugas seperti biasa karena hasil pengusutan menunjukkan mereka telah mengikuti prosedur operasi standar (SOP) yang ditetapkan sehingga tidak dikenai sanksi," katanya.

Ia menjelaskan, PDRM dan Kantor Imigrasi selalu menerima dua jenis daftar dari Interpol yaitu daftar kehilangan paspor dan daftar tersangka (SL). "Kita berikan keutamaan pada SL. Apabila SL itu sampai ke PDRM di Bukit Aman, daftar itu akan dikirim ke Kantor Imigrasi dan semua pintu masuk maupun keluar di seluruh negara. Ini kolaborasi yang berkepanjangan, bukan hanya karena kehilangan MH370," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement