Jumat 14 Mar 2014 11:32 WIB

Pemkot Depok Imbau PNS Tak Gunakan Mobil Pribadi

 Kemacetan lalu lintas yang parah terjadi di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (5/2).   (Republika/ Wihdan)
Kemacetan lalu lintas yang parah terjadi di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (5/2). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK- Pemerintah Kota Depok mengimbau kepada para pegawai negeri sipil (PNS) untuk tidak membawa mobil pribadi masuk ke lingkungan balaikota agar tidak menyulitkan warga mencari lahan parkir.

"Selama seminggu ini jumlah mobil pribadi PNS sudah mulai berkurang, selain itu juga sudah ada peningkatan keteraturan untuk tidak parkir sembarangan lagi," kata Kepala Bidang Operasional Dishub Kota Depok Yusmanto di Depok, Jumat.

Ia mengatakan saat ini pihaknya menempatkan petugas untuk mengatur lahan parkir agar ada keteraturan dalam memarkir kendaraan. Walaupun sudah berkurang kendaraan pribadi yang masuk di Balikota, kata dia, namun pihaknya masih mengupayakan untuk mencapai kondisi yang ideal.

Padatnya kendaraan di balikota karena sudah mulai beroperasinya Gedung Dinas, Badan, Lembaga dan Perkantoran (DIBALEKA) II yang terdiri dari 10 lantai, sedangkan pembangunan lahan parkirnya hingga kini belum selesai.

Rencananya gedung parkir delapan lantai sudah bisa digunakan pada September 2014. Ia mengatakan tidak memungkiri bahwa masih ada beberapa PNS yang masih menggunakan mobil pribadi. Namun kedepannya jika mereka masih menempati lahan parkir yang bukan diperuntukan untuk mereka nanti akan diberikan penindakan.

"Selama ini bagi pengendara yang tidak mengindahkan peraturan parkir kita cabut pentil atau gembok rodanya lalu dilakukan penilangan oleh pihak kepolisian," katanya.

Namun mengenai kebijakan parkir di lingkup Balaikota ini harus ada arahan dulu dari pimpinan apakah akan diproses sama atau nanti ada pembinaan bentuk lain. Imbauan untuk tidak membawa mobil pribadi bagi PNS dilakukan agar lahan parkir di balaikota tidak penuh sesak, ini dibuat agar warga yang datang ke wilayah Balaikota Depok dapat merasa nyaman dan mendapatkan tempat parkir.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement