Jumat 14 Mar 2014 18:14 WIB

Cina Desak Malaysia Buka Semua Informasi Soal MH370

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pesawat Boeing 777-200ER milik maskapai Malaysia Airlines..
Foto: AP/Laurent Errera
Pesawat Boeing 777-200ER milik maskapai Malaysia Airlines..

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina desak Malaysia berbagi informasi terkait pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang pekan lalu. Cina memaksa pemerintah Malaysia memberi dan berbagi informasi yang telah diperolehnya untuk membantu persempit area pencarian.

Selama ini, Malaysia dinilai pasif dan lamban dalam memberikan informasi, baik kepada keluarga para penumpang mau pun kepada pihak yang membantu pencarian. Kementerian Luar Negeri Cina melakukan protes karena frustasi atas banyak informasi yang bertentangan.

"Cina mendesak Malaysia melepas semua informasi yang mereka miliki tentang pencarian,’’ kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Hong Lei. Hal ini, menurutnya tidak hanya akan membantu Cina, yang paling banyak kehilangan warganya di atas pesawat, tapi juga membantu semua pihak yang turut melakukan pencarian.

Pasalnya, pencarian harus dilakukan dengan efektif dan tepat sasaran. Hingga saat ini pencarian pesawat telah diperluas hingga laut India. MH370 hilang kontak di atas Laut Cina Selatan, tapi pencarian diperluas hingga ke selat Malaka, sebelah barat Malaysia setelah angkatan udara Malaysia mengatakan radar menunjukan sinyal pesawat di sana.

Menurut kantor berita Cina Xinhua, Cina telah mengerahkan delapan kapal dalam upaya pencarian internasional. Luas daerah pencarian mereka hingga Kamis malam telah mencapai sekitar 52 ribu kilometer persegi di perairan. Cina terus memperluas wilayah pencarian mereka.

Keluarga penumpang di Beijing juga tampak frustasi ketika ditemui Direktur komersial Malaysia Airlines Hugh Dunleavy, Jumat (14/3). "Mereka mengatakan ‘kami tidak hanya ingin mendapatkan informasi dari media berita’,’’ kata Dunleavy. Mereka terus meminta klarifikasi laporan tentang berapa lama pesawat MH370 terbang berdasarkan sinyal yang dipancarkan.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada AP bahwa pesawat mengirim sinyal ke satelit selama empat jam setelah hilang kontak. Hal ini memungkinkannya terbang lebih jauh dari daerah pencarian saat ini. Dunleavy mengatakan ia tidak bisa memberikan informasi baru. Tetapi ia berjanji akan berusaha untuk terus memperoleh pembaruan dari pejabat pencarian.

                                                                                                                                              

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement