Sabtu 15 Mar 2014 09:26 WIB

Saham Jejaring Sosial Weibo Dijual, Tanda Bangkrut?

Rep: c70/ Red: Bilal Ramadhan
Weibo, Jejaring Sosial Cina
Weibo, Jejaring Sosial Cina

REPUBLIKA.CO.ID, Weibo telah mengumumkan rencana untuk menjual saham di pasar saham Amerika Serikat (AS), Sabtu (15/3). Weibo adalah jejaring sosial terbesar Cina, seperti layanan Twitter. Weibo, yang dimiliki oleh raksasa internet Cina, yaitu Sina, sedang berusaha mengumpulkan dana 500 juta dolar AS dari hasil penjualan saham.

Seperti dikutip dari Bbc, sayangnya perusahaan tidak memberikan rincian jumlah saham atau kisaran harga dari rencana penjualan saham. Menurut makalah yang diajukan kepada regulator AS, pengguna aktif Weibo pada bulan Desember sebanyak 129.100.000 orang dan menghasilkan pendapatan sebesar 188 miliar dolar AS pada tahun 2013.

Weibo telah menarik berbagai pengguna, termasuk orang-orang biasa, selebriti dan tokoh masyarakat lainnya, serta organisasi seperti media, bisnis, instansi pemerintah dan badan amal, kata salah satu juru bicara perusahaan.

Namun sebuah undang-undang telah diperkenalkan yang memungkinkan pemerintah Cina memenjarakan seorang microblogger untuk sebuah pernyataan di jejaring sosial yang dianggap mengusik pemerintah. Sebuah laporan yang diterbitkan bulan lalu menunjukkan bahwa jumlah pengguna Weibo menurun tajam di akhir tahun 2013.

The China Internet Network Information Center mengatakan dalam laporan tahunannya bahwa hampir 28 juta orang meninggalkan Weibo tahun 2013. Penurunan ditandai dari tindakan keras pemerintah pada apa yang disebut 'rumor mongers' online.

Hal itu memicu beberapa kekhawatiran mengenai apakah perusahaan-perusahaan seperti Weibo akan dapat mempertahankan laju pertumbuhan yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir.

sumber : BBC
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement