Selasa 18 Mar 2014 14:41 WIB

Jokowi: Kampung Deret Tak Gagal

Rep: Halimatus Sa'diyah/ c67/ c40 / Red: Karta Raharja Ucu
  Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyapa warga saat berkunjung di Kampung Deret, Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (8/8).   (Republika/Yasin Habibi)
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyapa warga saat berkunjung di Kampung Deret, Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (8/8). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo emoh jika program kampung deret dicap gagal oleh publik, lantaran ada mandor proyek yang membawa kabur dana pembangunan. Jokowi mengatakan peristiwa mandor membawa kabur uang bangunan adalah hal yang biasa terjadi.

"Jumlahnya itu ribuan lho. Kalau ada satu atau dua yang tidak benar. Jangan yang lain dicap tidak benar juga," kata Jokowi, di Balai Kota, Jakarta, Senin (17/3).

Menurut calon presiden dari PDI Perjuangan tersebut, peristiwa mandor yang membawa kabur uang proyek tidak lantas menjadikan program kampung deret dikatakan gagal. "Biasa kalau ada mandor lari bawa uang. Kalau ada ribuan kegiatan, kemudian ada satu atau dua yang seperti itu, ya wajar," ujar mantan wali kota Solo ini.

Di waktu terpisah, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama berkata, Dinas Perumahan sedang melacak keberadaan mandor yang membawa kampung deret di RW 06, Jalan Kalibaru Timur, Senen, Jakarta Pusat. Namun, Wagub yang akrab disapa Ahok itu juga meminta warga melaporkan kasus tersebut ke polisi.

Pembangunan Kampung Deret di Jalan Kalibaru Timur terhenti setelah uang yang dibayar warga untuk pembangunan sebesar 40 persen dibawa kabur mandor. Alhasil, para tukang bangunan pun mogok kerja.

Ahok mengatakan, karena uang itu adalah hibah hasil dari urunan warga, kejadian itu harus dilaporkan ke pihak yang berwajib. “Ya kalau seperti itu harus lapor polisi,” ujar dia kepada wartawan di Balai Kota, Jumat (14/3).

Pengawasan Kampung Deret dilakukan langsung Dinas Perumahan. Mereka turun dan mengawasi langsung proses pembangunan Kampung Deret. Masalah ini, menurut Ahok, adalah sebuah kecelakaan. Mestinya, ada jaminan dan masyarakat harus tahu mencari kontraktor yang bonafide.

Menurut Ahok, uang yang dikumpulkan warga untuk para tukang selama proses pembangunan harus jelas digunakan untuk apa saja. “Kalau ada yang nggak jujur, ya susah,” kata dia.

Para pekerja mogok sejak Kamis (13/3). "Mereka (para pekerja) mencari mandor dan bilang sudah dua minggu belum digaji,” kata Rudi Sanusi, ketua RW 06, Kelurahan Bungur, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Jumat (14/3).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement