REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Presiden Rusia, Vladimir Putin mungkin akan dilarang masuk ke Australia untuk menghadiri KTT G20 tahun ini. Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menyatakan, beberapa opsi untuk penerapan sanksi atas Rusia masih dipertimbangkan.
Menlu Bishop mengikuti jejak para pemimpin Uni Eropa dan Amerika Serikat yang mengecam langkah Rusia mengambilalih Krimea dari tangan Ukraina.
Australia telah mengenakan sanksi finansial dan perjalanan atas 12 warga Rusia dan Ukraina, tapi Bishop mengatakan, identitas mereka tidak dapat diumumkan karena alasan hukum.
Ia juga menolak mengatakan apakah Putin dapat dilarang masuk ke Australia menjelang KTT G20 November nanti di Brisbane.
"Kita masih mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut yang akan kita ambil terkait G20," katanya, baru-baru ini.
Bishop mengatakan, Pemerintah sedang mempertimbangkan beberapa opsi dan Australia ingin terus menunjukkan solidaritas dengan negara-negara lain yang menentang aksi Rusia baru-baru ini di Ukraina.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan, pertemuan negara-negara G7 minggu depan harus membahas pendepakan permanen Rusia dari G8 menyusul krisis di Krimea.
Para politisi Rusia akan meratifikasi perjanjian yang menetapkan wilayah Ukraina itu sebagai bagian dari Rusia sebelum akhir minggu ini, tanpa mengindahkan ancaman sanksi-sanksi.
Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan akan pergi ke Kiev dan Moskow guna berbicara dengan para pemimpin Rusia dan Ukraina dan mendorong penyelesaian damai.