Sabtu 22 Mar 2014 07:00 WIB

Israel Temukan Terowongan di Gaza

Terowongan Gaza
Terowongan Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM-- Israel hari Jumat menyatakan menemukan sebuah terwongan baru militan di Jalur Gaza yang menuju wilayah Yahudi tersebut. Namun, Hamas yang menguasai Jalur Gaza mengatakan, terowongan itu sudah lama dan terlihat akibat badai.

"Terowongan itu mencapai ratusan meter ke dalam Israel" dari wilayah kantung Palestina tersebut, kata juru bicara militer Letnan Kolonel Peter Lerner kepada wartawan, dengan menambahkan bahwa tempat itu dirancang untuk melancarkan "serangan teroris".

Lerner tidak menyebutkan lokasi pasti terowongan itu namun mengatakan, "itu dibuat dengan beton-beton besar dan kedalamannya berbeda-deda dari enam hingga delapan meter". Menurut juru bicara itu, terowongan tersebut ditemukan setelah laporan-laporan intelijen.

Namun, sayap bersenjata gerakan Hamas mengatakan sesaat sebelum pengumuman militer itu, terowongan tersebut sudah lama dan muncul akibat badai, bukan hasil operasi keamanan Israel. "Terowongan yang diklaim pasukan pendudukan telah ditemukan sudah lama dan muncul serta rusak akibat cuaca badai dua bulan lalu," kata Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, setelah laporan-laporan awal media mengenai terowongan itu.

Terowongan itu terletak di sebelah timur kota Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, kata pernyataan itu.

Brigade Ezzedine al-Qassam mengatakan, pengumuman Israel itu bertujuan "menghasut rakyat Palestina dan untuk (membenarkan) agresi terhadap Gaza".

Israel membekukan pengiriman bahan bangunan ke Gaza pada Oktober setelah menemukan "terowongan teror" canggih menuju negara Yahudi itu dari Gaza, kata seorang pejabat pertahanan.

Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari pada November 2012 yang menewaskan 177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.

Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel. Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.

Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai pada 21 November 2012, sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon -- yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para pejuang di Gaza.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari. Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut semakin dibloklade oleh Israel.

Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah --Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi. Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.

sumber : Antara/ AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement