REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir memutuskan tidak akan mengundang delegasi Turki dan Qatar untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi Dewan Tinggi Urusan Islam di negaranya. Menteri Awqaf (Urusan Agama) Mesir Mohamed Mokhtar Gomaa mengatakan undangan tidak dikirim bagi dua negara untuk menghadiri pertemuan dua hari itu.
Gomaa mengatakan Mesir telah memutuskan tidak akan berurusan dengan pejabat Turki hingga Turki mengubah kebijakan luar negerinya. Surat kabar al-Dostour melaporkan hal itu terkait kerusuhan yang terjadi saat warga berdemo di Kairo Agustus tahun lalu.
Sedangkan berdasarkan laporan surat kabar lokal al-Masry al-Youm, keputusan tidak mengundang Qatar karena Mesir menganggap Qatar terlibat dalam tindakan yang mengancam keamanan Mesir.
Sebelumnya, Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab mengambil keputusan politik mengejutkan. Mereka menarik duta besarnya dari Qatar karena Qatar dinilai mencampuri urusan dalam negeri mereka.
Konferensi Islam tersebut akan menekankan mengenai tantangan terhadap ideologi ekstremis di kawasan. "Tahun ini konferensi bertujuan mengoreksi konsep di antara anak muda dan kelompok ekstremis,' ujar Gomaa dalam pernyataannya, seperti dilansir Al Arabiya, Ahad (23/3).