REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan hujan kini mulau turun lagi di Provinsi Riau sehingga mempermudah proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan penyebab kabut asap.
"Setelah beberapa hari cuaca kering akibat dampak siklon Gillian, maka pada Rabu (26/3) siang hujan mulai turun lagi di Riau," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB melalui pesan singkat, Rabu.
Dia menjelaskan, modifikasi, cuaca dengan menebarkan garam lima ton dengan pesawat hercules dan cassa telah menghasilkan hujan di Pelalawan, Siak, Rohil, Inhil, Pekanbaru dan Kampar pada siang tadi.
Jumlah titik api masih meningkat akibat pembakaran baru dan sisa titik api lama yang nyala kembali. Pada pukul 17.00 WIB hotspot dari NOAA ada 68 titik yaitu Bengkalis 20, Dumai 21, Inhu (2), Meranti (6), Kuansing (1), Pelalawan (4), Rohil (6), Rohul (1), dan Siak (7).
Kepala BNPB Syamsul Maarif, selaku Komandan Satgasops, tambah dia, telah memerintahkan menggeser pasukan ke daerah-daerah yang terbakar. Sekitar 3.000 personil gabungan dikerahkan memadamkan api di darat dan udara. Daerah yang sudah padam tetap dijaga agar tidak dibakar lagi.
Luasnya daerah terbakar dan akses ke lokasi yang berat menyebabkan api belum dapat dipadamkan semua. TNI telah memadamkan 13 titik api dan 29 titik api masih menyala.
Satgas udara pada hari ini melakukan 346 kali pemboman air yaitu dengan helicopter Sikorsky 162 kali, heli Kamov 156 kali dan heli Bolcow 28 kali.
Jarak pandang di Riau berkisar tiga hingga tujuh kilometer. Penerbangan sipil normal. Kualitas udara membaik yaitu kategori sedang.