Kamis 27 Mar 2014 10:46 WIB

Karpet Persia dalam Sejarah Perdagangan Eropa (3)

Pembuatan karpet di Iran.
Foto: Reuters/Morteza Nikoubazl
Pembuatan karpet di Iran.

Oleh: Ani Nursalikah

Perusahaan English East India didirikan oleh kerajaan pada 1600. Mereka mengirim armada tahunan untuk ditempatkan di pelabuhan sepanjang pantai India.

Belanda, yang mendeklarasikan kemerdekaan mereka dari kekuasaan Spanyol pada 1581 M, mengembangkan kekuatan maritim mereka dengan pesat dan mulai memasuki arena perdagangan internasional yang menguntungkan.

Pada 1598 penguasa Safawi Shah Abbas (1588-1629) masih mencoba membujuk Portugis meninggalkan wilayah pantainya. Delegasi Shah Abbas membawa hadiah yang banyak dan juga 50 bal sutra Persia berkualitas baik untuk dijual.

Namun, misi politik dan komersial ini gagal. Akhirnya, Gubernur Shiraz (Shiraz merupakan sebuah kota pedalaman di selatan Persia) berhasil merebut secara paksa. Namun, orang-orang Portugis tetap mempertahankan kendali pulau.

Pada musim panas 1619, utusan dari Philip III melalui pengadilan meminta Shah Abbas membuka jalur utara pantai Hormuz bagi Portugal. Namun, Shah Abbas telah meminta East India Company untuk mengusir Portugis.

Sebagai gantinya Shah Abbas berjanji akan menjual 1.000 hingga 3.000 bal sutra per tahun dengan tingkat bunga tetap. Pada 1621 Persia kembali mendapatkan wilayahnya.

Ketika Charles menduduki takhta Inggris pada 1625, Shah Abbas mengirim duta ke Inggris. Dua tahun kemudian Charles membalas dengan mengirim duta Inggris ke Persia.

Dua utusan Inggris meninggal karena penyakit setelah mereka tiba pada Mei 1627. Namun, delegasi ke tiga Thomas Herbert melakukan perjalanan ke seluruh Persia selama dua tahun.

Dalam catatannya, ia menceritakan pasar-pasar di Persia yang besar, tertib, dan banyaknya barang yang diperdagangkan. Sutra, emas, karpet emas, dan wol kualitas terbaik diperdagangkan.

Herbert juga berkomentar mengenai intensitas seputar kegiatan pembuatan sutra, satin, dan kain emas. Simpul kepadatan di tepi karpet menjadi indikator kualitas karpet persia. Semakin padat semakin bagus.

Selama pemerintahan Karim Khan Zand (1750-1779) yang menyatukan kembali selatan Persia, Inggris dibujuk untuk mendirikan stasiun perdagangan di Bushire di pantai utara Teluk. Karpet berkualitas baik terus diproduksi di Kirman. Wol berkualitas tinggi yang berasal dari kambing Kirman juga diekspor.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement