REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sejak adik kandungnya tersandung persoalan hukum di negeri orang, Paeri al Feri (46 tahun) sangat mendambakan bisa bertemu langsung dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kepada kepala negara, Paeri akan menyampaikan segala persoalan yang masih menjadi hambatan dalam upaya meloloskan Satinah (42) dari eksekusi hukuman mati di Arab Saudi.“Sayangnya, kami belum diberikan kesempatan untuk dapat bertemu pak SBY, termasuk Selasa (25/3) lalu,” ungkap Paeri, Kamis (27/3).
Bersama Nur Apriana (20) - putri semata wayang Satinah - ia hanya dapat bertemu sejumlah wakil rakyat di DPR RI. Padahal, ia telah berharap besar ini akan menjadi ‘jembatan’ untuk dapat bertemu Presiden.
Sehingga ia dapat mendampingi keponakannya yang ingin meminta langsung SBY agar diupayakan langkah cepat dalam upaya ‘pembebasan’ Satinah. “Tetapi mau bagaimana lagi, karena keterbatasan waktu,” tambahnya.
Terkait dengan tenggat waktu untuk pemenuhan diyat yang semakin pendek, Paeri pun mengungkapkan terimakasihnya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi untuk ‘menyelamatkan’ Satinah.
Ia juga berharap segala upaya dan langkah- langkah yang diupayakan seluruh elemen masyarakat dapat membuahkan hasil yang terbaik untuk adiknya. “Karena hanya satu keinginan kami, Satinah lolos dari eksekusi,” tegas Paeri.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden SBY juga telah melayangkan surat permohonan pembebasan Satinah dari eksekusi hukuman mati, untuk kali kedua, kepada raja Arab Saudi.