Ahad 30 Mar 2014 15:03 WIB

SBY: Pemerintah Selalu Maksimal Upayakan TKW Bebas dari Hukuman Mati

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Hazliansyah
Sulastri, kakak ipar TKI Satinah memperlihatkan foto terkini Satinah yang diabadikan pada awal Februari lalu di penjara kota Buraydah, Arab Saudi, di rumahnya di Desa Kalisidi, Ungaran, Semarang, Jateng, Selasa (25/3).
Foto: Antara
Sulastri, kakak ipar TKI Satinah memperlihatkan foto terkini Satinah yang diabadikan pada awal Februari lalu di penjara kota Buraydah, Arab Saudi, di rumahnya di Desa Kalisidi, Ungaran, Semarang, Jateng, Selasa (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan pemerintah selalu berusaha maksimal dalam membantu warganya yang berurusan dengan hukum di luar negeri. Terlebih saat ada yang terancam hukuman mati.

“Terutama untuk pembebasan dari hukuman mati,” kata Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat bertemu dengan sejumlah keluarga TKW yang tengah berurusan dengan hukuman mati di luar negeri, di Hotel Gumaya, Semarang, Ahad (30/3).

Seperti yang dialami TKW Satinah di Arab Saudi, Pemerintah terus memohonkan pengampunan, baik dari negara Arab Saudi maupun dari keluarga mantan majikan Satinah.

Tak hanya menulis surat, Presiden juga sering melakukan pembicaraan langsung melalui telepon ke Arab Saudi. Tanpa diminta oleh keluarga atau tekanan siapapun, SBY mengaku tidak pernah berhenti mengupayakan langkah ‘pembebasan’. 

Namun, presiden mengatakan, semua upaya itu tidak harus selalu dijelaskan kepada rakyat Indonesia. Sebab, setiap negara menginginkan segala permasalahan, termasuk soal TKW/ TKI dapat diselesaikan secara baik. Sehingga tidak menimbulkan kegaduhan dan protes dari rakyatnya.

“Ketika memberi pengampunan dan membebaskan dari hukuman mati, rakyatnya bisa marah,” tambahnya.

Selain dengan keluarga Satinah, pada kesempatan ini Presiden juga bertemu dengan tiga keluarga TKW yang saat ini juga terancam hukuman pancung di Arab Saudi. Yakni keluarga Karni asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah; keluarga Tuti Tursilawati asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat serta keluarga Siti Zaenab asal Bangkalan Madura.

Staf Khusus Presiden Bidang Hukuman Internasional, Teuku Faizasyah mengatakan, Presiden sudah mengupayakan pembebasan ke- empat TKW ini dari hukuman mati.

“Karena dalam persoalan hukum di Arab Saudi, urusannya tidak hanya dengan pemerintah, tetapi juga dengan keluarga,” kata Faizasyah.

Menanggapi penjelasan SBY, Paeri Al Fery (46) --kakak Satinah-- menyampaikan rasa terimakasihnya atas upaya yang telah dilakukan pemerintah selama ini. Ia berharap upaya yang telah dilakukan ini akan memberikan yang terbaik untuk Satinah. “Sehingga dapat lolos dari eksekusi mati,” katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement