Senin 31 Mar 2014 21:36 WIB

Asep Sunandar Bikin Wayang Golek Makin Disukai

Rep: n cj02/ Red: Joko Sadewo
 Para pelayat shalat jenazah di depan jenazah almarhum Asep Sunandar Sunarya di Aula Pesantren Budaya Giri Harja, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (31/3)
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Para pelayat shalat jenazah di depan jenazah almarhum Asep Sunandar Sunarya di Aula Pesantren Budaya Giri Harja, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (31/3)

REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Rektor Universitas Padjajaran (Unpad), Ganjar Kurnia menilai almarhum Asep Sunandar Sunarya merupakan sosok yang inovatif namun tidak keluar dari pakem pewayangan dalam setiap penampilan.

Hal tersebut disampaikan saat dirinya berkunjung melayad ke rumah duka di Padepokan Seni dan Budaya, Jelekong, Kabupaten Bandung. "Itu membuat masyarakat semakin menyukai wayang golek. Serta, semasa hidup, beliau berhasil memperkuat wayang golek sebagai ikon Jawa Barat," ujar Ganjar Kurnia, Senin (31/3).

Dirinya menilai dasar-dasar pedalangan almarhum sangat hebat. Unsur suara dan membangun cerita membuat penampilan almarhum merupakan teater total. Selain itu, dirinya berharap akan muncul generasi penerus almarhum. "Almarhum bisa memerankan diri menjadi mediator sekaligus membuat guyonan dengan kondisi di masyarakat," katanya.

Menurutnya, dalam setiap penampilannya, almarhum membuat humor tidak klise tapi konstektual. Dalam menerapkan hal itu perlu kecerdasan. "Beliau, orang yang cerdas karena bisa memerankannya," tegasnya.

Ganjar pun mengaku mempunyai satu hutang kepada almarhum yang belum terwujud. Dirinya ingin menampilkan pagelaran tiga generasi wayang golek dalam pagelaran seni Unpad yang ke 70, yang akan dilakukan dalam waktu dua bulan mendatang. "Rencananya, Mei akan ada pagelaran tiga generasi yaitu Asep Sunandar, Dadan Sunandar serta putra dan cucunya," katanya.

Dirinya menuturkan meski Asep Sunandar telah tiada, pagelaran tersebut tetap akan dilaksanakan. "Unpad pernah menggelar pementasan dalang senior, yaitu Dede Amung, Cecep Supriadi, dan Asep Sunandar," katanya.

Sejumah ucapan turut berbela sungkawa dari berbagai pihak atas meninggalnya dalang, Asep Sunandar Sunarya, terus berdatangan. Berbagai lapisan kalangan masyarakat di sekitar daerah tempat tinggalnya dan yang lainnya terus berdatangan ke padepokan seni dan budaya Jelekong, Baleendah, Kabupaten Bandung untuk melayad almarhum Asep Sunandar Sunarya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement