Selasa 01 Apr 2014 06:42 WIB

Saham Wall Street Berakhir Naik

Bursa saham di Wall Street
Foto: AP
Bursa saham di Wall Street

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street melonjak pada Senin (Selasa pagi WIB, 1/4), didorong saham sektor teknologi yang berbalik naik setelah pekan lalu berjatuhan, dibantu oleh jaminan Janet Yellen bahwa Federal Reserve akan terus mendukung perekonomian AS.

Pada penutupan perdagangan, Dow Jones Industrial Average naik 134,60 poin (0,79 persen) menjadi 16.457,66. Indeks berbasis lebih luas S&P 500 bertambah 14,72 poin (0,79 persen) menjadi berakhir pada 1.872,34. Indeks komposit teknologi Nasdaq naik 43,24 poin (1,04 persen) menjadi 4.198,99.

Saham teknologi merupakan penerima manfaat utama kenaikan, setelah berada dalam tekanan jual berat pada minggu lalu di tengah kekhawatiran gelembung baru dan kekhawatiran bahwa ketegangan Barat dengan Rusia bisa memburuk selama akhir pekan.

Senin juga menandai hari perdagangan terakhir Maret dan kuartal pertama tahun ini.

Pada basis kuartalan, saham unggulan Dow turun 0,7 persen selama kuartal lalu, sementara yang lebih luas S&P 500 dan Nasdaq tercatat masing-masing naik 1,3 persen dan 0,5 persen.

Sementara untuk Maret, indeks Dow naik 0,8 persen, indeks S&P 500 naik 0,7 persen, namun Nasdaq kehilangan 2,5 persen.

Saham-saham AS dibuka bergerak lebih tinggi dan mempertahankan kenaikannya sampai akhir sesi karena komentar Yellen mendukung sentimen pasar.

Ketua Federal Reserve Yellen memberikan pasar sebuah dukungan dalam pidatonya, di mana ia menggarisbawahi bahwa pengangguran masih merupakan tantangan besar bagi ekonomi dan Fed akan mempertahankan langkah-langkah luar biasa sampai tingkat pengangguran jatuh lebih banyak.

"Pemulihan masih terasa seperti resesi untuk banyak orang Amerika, dan juga terlihat seperti itu di beberapa data statistik ekonomi," kata dia.

Masih ada ruang bagi Fed untuk meningkatkan ekonomi AS melalui kebijakan "luar biasa" dalam bentuk program pembelian obligasi besar-besaran dan tingkat suku bunga mendekati nol, Yellen mengatakan Senin, mengacu pada pasar tenaga kerja yang lemah.

Saham-saham bio teknologi yang merugi besar sepanjang minggu lalu berbalik naik atau "rebound", dengan Gilead Sciences naik 3,4 persen, sementara rivalnya Biogen Idec menambahkan 4,0 persen dan Amgen meningkat 2,3 persen.

Oracle melonjak 3,4 persen karena laporan Gartner bahwa mereka telah melampaui IBM yang naik 1,1 Persen menjadi penyedia perangkat lunak terbesar kedua di dunia.

Penyedia perangkat lunak terbesar, Microsoft, naik 1,7 persen dibantu oleh keberhasilan aplikasi Word terbarunya untuk perangkat Apple.

General Motors, yang masalahnya terus meningkat menjelang rapat dengar pendapat di Kongres AS atas penarikan mobil baru-baru ini, kehilangan 0,9 persen.

Tesla, pembuat mobil listrik mewah, kehilangan sebesar 1,9 persen karena mengumumkan perbaikan untuk masalah kebakaran baterainya.

Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS sedikit lebih tinggi pada 2,73 persen, naik dari 2,72 persen pada Jumat (28/3), sementara pada obligasi 30-tahun datar pada 3,57 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement