Selasa 01 Apr 2014 10:48 WIB

Tentara Suriah Rabut Kembali 'Kampung Halaman' Assad

Rep: Gita Amanda / Red: Citra Listya Rini
Tentara Suriah
Foto: www.wtop.com
Tentara Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Tentara Suriah dibantu pejuang milisi merebut kembali kota kunci di provinsi pesisir Latakia, Senin (31/3). Wilayah tersebut selama ini dianggap sebagai Tanah Air leluhur Presiden Bashar al-Assad.

"Unit tentara Suriah telah memiliki kontrol penuh dari Observatory 45 di utara provinsi Latakia, dan terus mengejar kelompok teroris," ungkap televisi pemerintah seperti dikutip Agence France-Presse.

Dilansir dari Al-Arabiya, Observatory 45 adalah puncak bukit strategis yang menghadap ke beberapa daerah, yang dihuni oleh penduduk masyarakat Alawite. Alawite merupakan sekte keagamaan yang dianut Assad.

Para pemberontak dan kelompok oposisi belum mengkonfirmasi serangan tentara tersebut.Sementara itu, televisi pemerintah memperlihatkan gambar apa yang disebut para teroris. Banyak dari mereka yang tewas tampak seperti orang asing.

Beberapa pria berjenggot dalam seragam militer terbaring tewas, berlumuran darah, sementara pasukan pemerintah berdiri di belakang para korban tewas.Pejuang oposisi berasal dari beberapa kelompok Islam konservatif dan garis keras, termasuk kelompok al-Nusra.

Mereka sebelumnya melancarkan serangan dari utara provinsi Latakia sepanjang perbatasan Turki pada tanggal 21 Maret. Sejauh ini, mereka telah menguasai perbatasan, beberapa desa dan kota Kassab.

Pasukan pemerintah yang didukung oleh pejuang Hizbullah Lebanon, baru-baru ini menang melawan oposisi di sepanjang wilayah perbatasan dengan Lebanon. Mereka mengusir pemberontak dari markas mereka di dalam perbatasan Suriah dan memotong rute pasokan dari negara tetangga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement