REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta Subejo mengatakan penghuni gedung bertingkat tinggi seperti apartemen, perkantoran dan pusat perbelanjaan di ibu kota itu perlu dilatih menghadapi kebakaran.
"Gedung bertingkat seharusnya memiliki manajemen dan sistem proteksi terhadap kebakaran. Salah satunya adalah proses latihan para penghuninya untuk menghadapi kebakaran," kata Kepala Dinas Damkar dan Penanggulangan Bencana Subejo di Jakarta, Rabu (2/4).
Proses latihan itu, kata Subejo, supaya penghuninya tahu apa yang harus dilakukan apabila terjadi kebakaran.
Selain itu, proses latihan juga akan membuat penghuni memahami sistem proteksi kebakaran yang ada di dalam gedung dan lingkungannya.
"Jadi, apabila terjadi kebakaran maka pengelola gedung dan penghuninya dapat melakukan penanganan dini terlebih dahulu sehingga api tidak meluas atau membesar. Dalam hal ini, pemadam kebakaran hanya menjadi pembina teknis terhadap sistem proteksi yang sudah ada," tuturnya.
Subejo mengatakan karakteristik penghuni apartemen, perkantoran dan pusat perbelanjaan cukup berbeda. Penghuni apartemen biasanya sudah cukup familiar dan memahami lingkungannya dibandingkan penghuni atau pengunjung perkantoran maupun pusat perbelanjaan.
"Penghuni apartemen juga lebih mudah dibina, apalagi biasanya ada perkumpulan penghuni dan lain-lainnya. Kalau perkantoran atau pusat perbelanjaan biasanya cukup banyak pengunjung yang masih asing dengan lingkungannya," katanya.
Menurut Subejo, untuk melatih dan memberikan pemahaman menghadapi kebakaran, pihaknya seringkali melakukan penyuluhan di beberapa kawasan atau gedung. Penyuluhan dan sosialiasi itu merupakan salah satu langkah preventif yang diagendakan setiap tahun.
"Kami proaktif melakukan penyuluhan, tapi tidak sedikit juga pengelola kawasan atau gedung yang minta kami untuk memberikan penyuluhan atau pelatihan menghadapi kebakaran," ujarnya.