REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Depok, Engkos Kosidin mengatakan secara nasional pengguna narkoba mencapai 2,2 persen, dan untuk Depok sendiri diperkirakan tidak jauh dari angka itu.
''Sesuai dari hasil survei BNNK Depok dengan UI terhadap pelajar dan mahasiswa, tercatat dari 100 pelajar dan mahasiswa ada enam orang yang pernah mencoba memakai narkoba. Kemudian dari enam orang itu, dua di antaranya sudah ketergantungan dengan narkoba,'' ujar Engkos di Kantor BNNK Depok, Jawa Barat (Jabar), Rabu (2/4).
Artinya, lanjut Engkos, angka itu tidak jauh berbeda dengan angka nasional. Pengguna narkoba di Depok kebanyakan kalangan pelajar dan mahasiswa mencapai dua persen, itu tahun 2012. ''Mudah-mudahan tahun ini angkanya turun,'' harapnya.
Lanjut dia, BNNK Depok sedang melakukan pemetaan jaringan peredaran narkoba di Depok. Tujuannya untuk mengidentifikasi kerawanan siapa saja pengguna dan pengedar narkoba di Depok ini. Dari hasil survei daerah rawan peredaran dan penyalahguna narkoba di Depok yakni Kecamatan Beji, Kecamatan Pancoran Mas, Kecamatan Sukmajaya, dan Kecamatan Cimanggis.
''Empat wilayah kecamatan itu bisa dikatakan sebagai skala merah peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Depok,'' ungkap Engkos.