REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN-- Jalan tol Semarang- Solo, seksi II --ruas Ungaran- Bawen-- telah dibuka untuk dioperasionalkan, Jumat (4/4). Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menandai pembukaan ruas tol sepanjang 11,9 kilo meter ini.
Terhitung sejak Jumat, mulai pukul 16.00 WIB, ruas jalan tol ini sudah dilalui oleh para pengguna jalan, khususnya untuk lalulintas dari bawen menuju Semarang. “Selama seminggu ini masyarakat dapat menggunakan secara gratis. Jalan tol ini,” ungkap Menteri PU, Djoko Kirmanto, usai membuka jalan tol ini.
Ia berharap, dengan dibukanya jalan tol ruas Ungaran- Bawen ini dapat bermanfaat untuk masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa Tengah. Karena ruas ini diproyeksikan akan mampu menjadi solusi memecah kepadatan arus lalulintas di jalur utama wilayah Kabupaten Semarang yang jamak macet.
“Jika jarak tempuh dari Bawen hingga Ungaran –biasanya-- ditempuh selama satu jam, kini jarak tempuh ini dapat dipangkas hingga menjadi sekitar 15 menit,” katanya.
Djoko menjelaskan rencana jalan tol Semarang-Solo seluruhnya sepanjang 75,8 km dengan melintasi Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo dan Kota Surakarta.
Proyek jalan bebas hambatan tersebut, mulai dikerjakan pembangunan fisiknya sejak 2009 dengan nilai investasi yang mencapai Rp 7 triliun. Total ada lima seksi pembangunan yakni seksi I Semarang-Ungaran, seksi II (Ungaran-Bawen), Seksi III (Bawen-Salatiga), seksi IV (Salatiga-Boyolali) dan seksi V Boyolali- Sukoharjo.
Seluruh seksi ditargetkan rampung pada 2014. Namun harus molor dalam pelaksanaannya dan sampai tahu ini baru rampung seksi kedua. Hal ini disebabkan karena terlambatnya pembebasan lahan jalan tol. “Cepat dan tidaknya pembangunan seksi jalan tol tergantung cepat tidaknya pembebasan lahan,” tegas Djoko.
Selain tol Semarang-Solo, tambah Djoko, masih ada jalan tol lainnya yang ada di Propinsi Jawa Tengah yang bakal terkoneksi. Yakni jalan tol Pejagan- Pemalang, Pemalang- Batang, Batang- Semarang serta Solo- Mantingan. Saat ini semua ruas ini dalam proses pembebasan lahan.
“Kami sangat berharap, Gubernur Jawa Tengah dapat membantu mempercepat proses pembebasan lahan ini,” tambah menteri PU.
Djoko juga menyarankan untuk pembebasan lahan agar dilaksanakan dengan cepat. Sebab semakin lambat harga lahan ini akan semakin naik. “Inilah mengapa proses pembebasan lahan ini menjadi hal yang krusial yang harus dilaksanakan bersama-sama,” tambah Djoko.