Ahad 06 Apr 2014 15:11 WIB

AS Kirimkan Kapal Anti-Misil ke Jepang

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fernan Rahadi
Helikopter angkatan laut AS terbang rendah di atas kapal perusak, Sterett, saat melintasi Selat Hormuz
Foto: Reuters
Helikopter angkatan laut AS terbang rendah di atas kapal perusak, Sterett, saat melintasi Selat Hormuz

REPUBLIKA.CO.ID,v TOKYO -- Amerika Serikat akan mengerahkan dua kapal perusak dengan sistem pertahanan misil ke Jepang pada 2017. Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengatakan langkah ini diambil sebagai respon atas peluncuran rudal Korea Utara yang dapat meningkatkan kekhawatiran di wilayah tersebut.

Ketegangan antara dua Korea telah meningkat sejak Pyongyang menembakkan dua rudal Rodong miliknya pada 26 Maret. Penembakan itu dilakukan saat pemimpin Jepang, Korea Utara, dan Amerika Serikat tengah bertemu untuk membahas ancaman nuklir Korea Utara.

"Merespons atas tindakan provokatif Pyongyang dan tindakan yang semakin tak stabil, saya umumkan bahwa AS berencana untuk meneruskan pengerahan dua kapal anti misil balistik AEGIS ke Jepang," kata Hagel di Kementerian Pertahanan Jepang. Sehingga, di Jepang akan ada tujuh kapal anti misil balistik.

Penembakan rudal jarak menengah oleh Pyongyang yang dapat menghantam wilayah Jepang merupakan serangkaian dari aksi peluncuran roket jarak pendek selama dua bulan terakhir ini. Rudal ballistik Rodong jatuh ke lautan setelah meluncur hingga 650 km. Menurut Jepang, tembakan itu dinilai masih pendek karena rudal tersebut dapat diluncurkan hingga 1.300 km.

Sejak saat itu, Korea Utara sering kali menembakkan rudalnya ke perairan Korea Selatan sehingga Korsel pun membalasnya. Korea Selatan sendiri telah melakukan uji coba penembakkan rudal dengan jarak 500 km dan Korut membalasnya dengan mengancam menggunakan bentuk baru dalam uji coba nuklir.

Dilansir dari Foxnews, wakil duta besar PBB, Ri Tong Il, mengatakan pemerintahannya akan melakukan uji coba nuklir dalam bentuk yang baru. Namun ia menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.  "Langkah ini membuat kami meningkatkan keberadaan angkatan laut kita untuk memperkuat aliansi dan meningkatkan pencegahan terhadap agresi Korea Utara," kata Hagel.

Hagel mengatakan pengerahan kapal perusak AS ini dilakukan menyusul keputusannya pada tahun lalu untuk menempatkan radar pertahanan rudal X-band di Jepang. Radar tersebut diperkirakan akan beroperasi tahun ini. Selain itu, pihaknya juga meningkatkan pertahanan rudal darat di Alaska. 

"Langkah ini akan meningkatkan kemampuan kita untuk membela baik Jepang dan Amerika dari ancaman rudal balistik Korut," kata Hagel. Hagel tengah melakukan lawatan ke Asia Pasifik selama 10 hari dan baru saja bertemu dengan menteri-menteri pertahanan Asia Tenggara selama tiga hari membahas terkait kerjasama bantuan kemanusian.

Akhir Oktober lalu, AS dan Jepang sepakat untuk memperluas kerjasama pertahanan, termasuk rencana untuk menempatkan radar peringatan awal kedua pada akhir tahun ini. Radar tersebut sudah ditempatkan di utara Jepang dan radar kedua rencananya akan digunakan sebagai pertahanan rudal dari serangan Korea Utara.

Sementara itu, AS juga akan mulai mengirimkan pesawat pengintai tanpa awak Global Hawk ke Jepang pada bulan ini. Pesawat itu digunakan untuk membantu pengawasan sekitar kepulauan Senkaku, wilayah yang diklaim baik oleh Jepang dan Cina.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement