REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Seribuan pasien rawat inap Rumah Sakit Umum dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, terancam tidak memilih atau golput dalam Pemilihan Umum Legislatif 9 April 2014, karena tidak adanya Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus di sana.
"Sama seperti Pemilihan Kepala Daerah Jatim 2013, tidak banyak yang berkesempatan mencoblos karena tidak ada TPS khusus," ujar Direktur RSU dr Soetomo Surabaya dr Dodo Anondo, MPh ketika ditemui wartawan di kantornya, Senin (7/4).
Pihaknya mencatat, sampai saat ini terdapat 1.500 pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jatim tersebut. Sedangkan, tenaga medis dan karyawan total berjumlah 500 orang. Mengantisipasi tingginya angka golput, penyelenggara pemilu dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah berkoordinasi dengan 5 TPS terdekat di sekitar RSU dr Soetomo.
Pada Pemilu kali ini, 5 TPS di sekitar rumah sakit yakni TPS 01 di Lapangan Dharmawangsa, TPS 02 di Jalan Dharmawangsa, TPS 03 Jalan Dharmawangsa, TPS 11 di Perumahan Universitas Airlangga dan TPS 46 di Jalan Raya Karangmenjangan.
Dodo juga menjelaskan, cara tersebut sudah pernah dilaksanakan pada Pilkada Jatim lalu. Hasilnya, dari 5 TPS yang masuk, jumlah pemilih paling banyak 60 orang dan paling sedikit 26 orang. "Kalau di rata-rata, hanya sekitar 200 orang yang menggunakan hak pilihnya. Ini berarti angka partisipasi di rumah sakit tidak lebih dari 15 persen karena jumlah pasien total 1.500 orang," tuturnya.