REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta-- Penurunan emisi gas rumah kaca semestinya tidak dibebankan kepada satu pihak saja, termasuk Kementerian Kehutanan. Perguruan Tinggi seharusnya bisa berkontribusi memberikan pemikiran yang nyata untuk mengupayakan hal ini.
"Kebutuhan secara keilmuan besar. Litbang (Kemenhut) bisa mengkordinasikan upaya ini dengan hasil-hasil riset perguruan tinggi," kata Staff Ali Menteri Kehutanan, San Afriawang dalam diskusi dua mingguan Kemenhut, Senin (7/4).
Selain itu pemerintah bisa berkordinasi dengan lembaga sosial masyarakat atau konsultan internasional. Dengan demikian dapat disusun langkah strategis agar komitmen ini bisa diupayakan secara nyata.
Kepala Pusat Standarisasi dan Lingkungan Kemenhut, Nur Masripatin mengatakan dukungan peneliti sangat kurang dalam menangani isu perubahan iklim. Dampaknya, dalam perundingan internasional argumentasi Indonesia menjadi lemah.
"Jadi ada disconnect antara hasil diskusi dengan yang akhirnya diterapkan. Tidak nyambung antara isu dan penerapan di segala sektor," katanya.
Untuk itu ia menyarankan agar Litbang Kehutanan kembali pada hakekatnya sebagai pelaku peneliti. Ia juga melihat kontribusi perguruan negeri begitu minim. Riset yang dilakukan masih mendasar dan belum merupakan hasil penelitian yang mendalam.