Kamis 03 Apr 2014 13:00 WIB

BUMN Berencana Bangun Transmisi di Sumatera

Transmisi listrik PLN
Foto: M Syakir/Republika
Transmisi listrik PLN

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- PT Perusahaan Listrik Negara dan BUMN lainnya berencana membangun jaringan transmisi sepanjang 1.120 km di kawasan Pantai Timur Sumatera senilai 896 juta dolar AS.

"Total panjang transmisi 1.120 km dengan 2.800 tower ini dibangun untuk mengatasi krisis listrik di Sumatera, khususnya Sumatera Utara," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan, di Medan, Senin (7/4) malam.

Usai pertemuan tertutup dengan gubernur dan bupati/wali kota se-Sumatera, Dahlan mengemukakan transmisi yang akan dibangun ini dapat menghasilkan 10.000 MW, dan akan dibangun selama 5 tahun ke depan.

Dia menjelaskan, saat ini seluruh Sumatera baru memiliki pasokan listrik 5.000 MW, sehingga dengan penambahan itu bisa menjadi 15.000 MW. Menteri BUMN menyebutkan, Ibarat jalan tol, proyek ini adalah jalan tol empat jalur.Upaya ini, menurut dia, dilakukan agar persoalan kelistrikan di Sumut dapat diatasi.

Dahlan menegaskan bahwa proyek itu diharapkan tidak dibiayai dengan pinjaman luar negeri, tetapi oleh perusahaan BUMN. Perusahaan yang akan terlibat dalam pembangunan transmisi ini, yaitu Adhi Karya, Hutama Karya, Pembangunan Perumahan, Waskita Karya, Wijaya Karya, dan PT PLN.

"Model perusahaannya dengan konsesi build own transfer dalam paket pengembangan transmisi di bawah 200 km, dengan transmisi dioperasikan oleh PLN dan 'financial lease' dengan pembayaran tetap dalam periode 10-15-20 tahun," katanya lagi.

Dahlan Iskan menyatakan, dengan cara itu diharapkan bisa lebih cepat merealisasikan rencana pembangunan, seperti jalan tol di atas laut di Bali dengan pengerjaannya tidak tergantung dari yang lainnya.

Gubernur Sumut H Gatot Pujonugroho menyebutkan, dalam rapat itu dibahas soal persiapan pembebasan lahan untuk proyek transmisi tersebut yang diperkirakan memakan waktu 3,5 tahun.

Pembebasan lahan itu dinilai penting, mengingat beberapa kasus penyelesaian pembangunan pembangkit di Sumut juga terlambat karena masalah lahan. "Saya meminta pembebasan lahan menjadi hal penting yang harus dibahas dan diantisipasi atau ditangani dengan baik,"katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement