Kamis 10 Apr 2014 21:30 WIB

Bupati Pandeglang Harap Pemprov Bantu Pengerukan Sungai

 Sejumlah alat berat melakukan pengerukan lumpur di Waduk Pluit, Jakarta, Selasa (8/10).  (Republika/Prayogi)
Sejumlah alat berat melakukan pengerukan lumpur di Waduk Pluit, Jakarta, Selasa (8/10). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi berharap Pemerintah Provinsi Banten membantu pengerukan sungai untuk meminimalisasi terjadinya banjir di daerah itu.

"Salah satu penyebab sering terjadinya banjir di Pandeglang karena pendangkalan sungai, jadi kita harapkan ada pengerukan," kata Erwan Kurtubi di Pandeglang, Kamis (10/4).

Ia menyatakan, banyak sungai yang ada di Pandeglang mengalami pendangkalan, di antaranya Cisanggoma dan itu menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.

Pemerintah Kabupaten Pandeglang, kata dia, telah mengusulkan pengerukan sungai tersebut, baik pada pemerintah Provinsi Banten maupun pusat. "Usulannya sudah kita sampaikan tapi memang belum ada tanggapan, nanti akan kita susul kembali," katanya.

Erwan menyatakan optimistis jika sungai yang ada dikeruk, akan meminimalisasi terjadinya banjir di Kabupaten Pandeglang, yang setiap tahun terus terjadi. Di Kabupaten Pandeglang, kata dia, terdapat 17 kecamatan yang rawan dan selurunnya dilintasi daerah aliran sungai.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang Encep Suryadi menyatakan ke-17 kecamatan di daerah itu yang rawan banjir, diantaranya Sobang, Labuan, Carita, Pagelaran, Sukaresmi, Panimbang dan Cigeulis. Di kecamatan itu, kata dia, selalu terjadi banjir ketika turun hujan dengan intensitas deras dalam waktu relatif lama. Ia juga menyatakan, banjir terakhir terjadi pada 8 Januari 2018 di Desa Bojen, Kecamatan Sobang, selain merendam rumah warga juga menenggelamkan 15 hektare sawah.

Pandeglang dilanda dua banjir bandang pada awal 2013 akibat meluapnya air sungai di daerah tersebut. Banjir tersebut merendam 19.490 unit rumah dan 8.832 hektare sawah serta "memaksa" puluhan ribu warga harus mengungsi ke masjid, sekolah dan madrasah diniyah awaliyah (MDA).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement