REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK-- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak terus membina industri kecil dan menengah guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan penyerapan lapangan pekerjaan.
"Kami membina usaha skala industri kecil dan menengah (IKM) di Lebak dengan jumlah 14.327 unit dan terus berkembang," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Wawan Kuswandi di Rangkasbitung, Sabtu.
Selama ini, kata dia, pertumbuhan usaha IKM yang dikelola masyarakat tahun ke tahun meningkat karena permintaan pasar cukup tinggi. Saat ini, produk IKM Lebak, selain menembus pasar nasional juga mancanegara.
Produk IKM tersebut dapat bersaing dengan produk-produk impor, seperti dari negara China dan Jepang. Kualitas produk IKM Lebak kini mampu memasok kerajinan dompet, tas dan sandal ke berbagai pasar di Jakarta.
Pemerintah daerah terus melakukan pembinaan maupun peningkatan sumber daya manusia (SDM) kepada IKM yang investasinya di bawah Rp5 juta itu. Pembinaan itu, kata dia, guna mendorong perkembangan usaha yang dikelola masyarakat.
"Kami tahun depan akan menjalin kerja sama dengan perbankan agar IKM menerima bantuan pinjaman modal," katanya.
Menurut dia, mereka para perajin IKM bergerak di bidang usaha yang memanfaatkan potensi sumber daya alam, seperti tanaman bambu, emping melinjo, dan batu sempur. Selain itu juga kerajinan tenun Baduy, gula aren, tahu tempe, tikar pandan, sale pisang, kray dan lainnya. Bahkan, produk gula aren sudah menembus pasar mancanegara seperti Benua Eropa.
"Kami terus melakukan pembinaan terhadap pengusaha IKM karena dapat mendongkrak ekonomi masyarakat pedesaan," katanya.