REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran berkeras mengenai hak-hak nuklirnya di tengah pemulihan hubungan dengan Barat. Demikian kata Ketua Dewan Kebijakan Iran, Ayatollah Akbar Hashemi Rafsanjani, Sabtu. Ayatollah Rafsanjani membuat pernyataan itu dalam sidang pertama Dewan Kebijakan dalam tahun baru Iran.
Mengacu pada putaran terakhir perundingan nuklir antara Iran dan P5+1, Rafsanjani mengatakan pembicaraan-pembicaraan yang dimulai berdasarkan keputusan Pemimpin Tertinggi itu akan maju dengan pengawasan penuh kepemimpinan Iran untuk memastikan hak-hak Iran itu diabadikan dan dihormati oleh Non-Proliferasi Nuklir.
Dia mengatakan bahwa tim perunding Iran membutuhkan dukungan dari semua partai politik di negara itu untuk membantu perundingan-perundingan nuklir membuahkan hasil.
Negara-negara Barat mencurigai Iran bermaksud membuat bom-bom nuklir di balik program nuklirnya, meskipun hal itu dibantah berkali-kali oleh Teheran.
Perundingan Iran-P5+1 adalah terdiri lima negara anggota Dewan Keamanan PBB: AS, Inggris, Prancis, Cina, Rusia ditambah Jerman dimaksud untuk mengawasi program nuklir Iran.