Sabtu 12 Apr 2014 23:19 WIB

IDI Ingatkan Dokter Agar Patuhi Etika

Sejumlah dokter, Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran dan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jendral Achmad Yani (UNJANI) melakukan aksi protes kepada pihak TNI AU di Unjani, Cimahi, Jumat(4/4). (foto: Septianjar Muharam)
Sejumlah dokter, Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran dan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jendral Achmad Yani (UNJANI) melakukan aksi protes kepada pihak TNI AU di Unjani, Cimahi, Jumat(4/4). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA-- Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali dr Kompyang Gautama, Sp.A mengingatkan, dokter untuk memperdalam dan mematuhi etika profesi tersebut dan tidak hanya memperdalam ilmu kedokteran saja.

"Dokter juga harus mengikuti perkembangan peradaban serta kondisi masyarakat. Saat ini, dokter tidak cukup hanya meningkatkan keahlian di bidang keilmuan saja, tapi juga harus paham dan menjalankan etika profesi," katanya, saat melantik pengurus IDI Jembrana periode 2014-2017 di Negara, Sabtu.

Ia juga minta pengurus serta anggota IDI tidak ragu-ragu mengingatkan rekan sejawatnya jika melihat ada pelanggaran etika kedokteran. Kepada pengurus IDI Jembrana yang baru dilantik ia mengatakan mereka harus siap "ngayah" atau mengabdi kepada profesi tersebut, tanpa memikirkan imbal balik materi.

Menurutnya, tugas pengurus IDI cukup berat, termasuk harus berani menerima protes keras dari anggotanya, manakala kepentingan anggota tersebut tidak bisa diakomodir. "Pengalaman pribadi saya, pengurus IDI harus siap mental menerima caci maki dari anggota yang merasa kepentingannya terabaikan," ujarnya.

Ia menilai, dalam sebuah organisasi profesi, tidak semua kepentingan anggota bisa dipenuhi, dan menjadi resiko pengurus saat anggota tersebut marah. Bupati Jembrana, I Putu Artha yang hadir dalam pelantikan itu berharap dokter bisa membantu pembangunan di wilayahnya dari sisi peningkatan kesehatan masyarakat.

"Saran dari IDI sangat kami perlukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, karena mereka yang paling tahu ilmu tersebut. Jika menemukan persoalan-persoalan kesehatan di masyarakat, silahkan komunikasikan dan berikan saran kepada kami," katanya.

Lewat Musyawarah Cabang IDI Jembrana pada bulan Desember 2013, terpilih dr I Nyoman Susila, MKes sebagai ketua, menggantikan dr Made Agus Supriatmaja, SpOG.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement