Ahad 13 Apr 2014 19:41 WIB

Korean Wave Angkat 'Derajat' Musik Dangdut?

 Sejumlah penyanyi dangdut menghibur massa saat kampanye Partai Golongan Karya (Golkar) di Lapangan Desa Baron, Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (27/3).
Foto: Antara/Rudi Mulya
Sejumlah penyanyi dangdut menghibur massa saat kampanye Partai Golongan Karya (Golkar) di Lapangan Desa Baron, Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hallyu (gelombang Korea) memang telah mendunia. Penetrasinya tidak hanya di negara-negara di Asia, tapi juga Eropa. Bahkan belakangan demam Korea telah menghinggapi salah satu pasar terbesar dunia, Tiongkok.

Di Indonesia sendiri, demam Korea telah berlangsung selama tiga tahun terakhir. Kekuatanya bahkan sudah menyentuh berbagai lini kehidupan, mulai dari gaya berpakaian, tren makanan, bahasa, film dan yang pasti di bidang musik.

Khusus di dunia musik, "Korean Wave" bahkan sudah menghinggapi musik dangdut yang notabene sangat bertolak belakang. Tapi inilah seni, kreatifitas memungkinkan dua hal yang akarnya sangat bertolak belakang, tapi masih bisa "dikawinkan" dengan baik.

Angling Dharma, seorang manajer yang menaungi sejumlah penyanyi dangdut tanah air mengakui hal tersebut. Bahkan ia sengaja memasukkan unsur Korea di setiap artisnya. Namun ia mengadopsi hanya dalam hal tampilan (look). 

"Karena memang cocok untuk masuk di kalangan anak muda. Warnanya yang dominan cerah, membuat musik dangdut itu terlihat lux (mewah)," kata dia.

Pria di balik kesuksesan Zaskia Gotik ini bahkan berani mengatakan, Korean Wave itulah yang membuat perubahan besar di musik dangdut. Musik dangdut yang (masih) dianggap sebagian orang musik kampungan, justru sekarang telah banyak berubah. Musik dangdut juga jadi lebih mudah tampil di televisi, karena secara tampilan sangat mewah.

"Lagunya juga kalau dulu banyak mellow, sekarang lebih colorfull. Masuk ke semua kalangan," kata dia lagi.

Hal tersebut diiyakan oleh penyanyi muda Nona Arnimas Rizkyta. Ia merasakan bagaimana sentuhan Korea dalam dangdut memberikan efek positif yang besar pada kariernya.

"Makanya sekarang di single terbaru saya tetap mempertahankan konsep itu. Main warna, teenage dan glamour, tapi tidak norak," ujar gadis 20 tahun ini.

Meski begitu wanita yang memiliki nama panggung "Nona Noni" ini tetap memberikan porsi lebih besar pada kekhasan musik dangdut.

"Goyangan pasti, tapi tidak seronok. Tetap sopan," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement