REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku pelecehan seksual terhadap anak harus ditindak tegas. Aksi biadab ini telah merusak masa depan, karena anak akan merasa tertekan dan trauma dengan peristiwa yang dialaminya.

Anggota Komisi VIII DPR dari Golkar, Ace Hasan Syadzily, memprihatinkan persoalan ini. Peristiwa pelecehan seksual yang terjadi pada siswa TK Sekolah Internasional di Jakarta, harus menjadi perhatian semua pihak.

Wasekjen Golkar itu meminta penegak hukum mengungkap siapa pelakunya dan memberikan hukuman seberat-beratnya. "Tindakan ini tidak bisa ditolerir karena menyangkut nasib anak-anak yang seharusnya mendapatkan perlakuan pendidikan yang baik," kata Ace, saat dihubungi, Rabu (16/2).

Apalagi, kata Ace, hal ini terjadi di sekolah yang bertaraf internasional yang proses pendidikan anaknya lebih terjaga standar keamanannya. "Sebagai anggota Komisi VIII DPR RI yg membidangi perlindungan anak, saya sangat prihatin dan mengutuk keras peristiwa yang tak bermoral ini," ujar Wasekjen Golkar itu.

Seorang anak laki-laki berumur lima tahun menjadi korban kekerasan seksual di toilet sekolahnya, yang merupakan sekolah standar internasional di Jakarta Selatan. Pelakunya merupakan karyawan kontrak di sekolah tersebut. Menurut pengakuan korban, pelaku berjumlah lima orang.

Tidak lama kemudian ibu anak tersebut  membuat laporan polisi. Penyidik langsung menangkap  dua pelaku, A dan F. Keduanya dalam pemeriksaan mengaku telah melecehkan korban.

Ikuti Whatsapp Channel Republika