REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta konvensi Capres Partai Demokrat Dino Patti Djalal mengatakan setelah masa pemerintahan SBY berakhir 2014, rakyat akan memberi apresiasi lebih dan menilainya sebagai era terbaik dalam sejarah Indonesia modern.
Meskipun dalam perjalanannya SBY banyak menerima kritikan, menurut Dino dalam rilis yang diterima Antara, Kamis, itu hanyalah dinamika biasa yang terjadi dalam sebuah negara demokrasi.
Sebagai seorang mantan duta besar yang sering berinteraksi dengan banyak diplomat dari berbagai negara, Dino mempunyai kisah sendiri bagaimana orang luar negeri memandang Indonesia.
Menurut Dino, penilaian orang luar negeri terhadap Indonesia sekarang sudah jauh lebih positif dibanding era reformasi tahun 1998. Indonesia sekarang disebut Dino sudah dipandang sebagai teladan dalam urusan demokrasi oleh orang-orang di luar negeri.
"Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia bisa membuktikan bahwa Islam, demokrasi, dan modernitas bisa berjalan bersama," katanya.
Dijelaskan Dino, di saat banyak negara dirundung konflik yang berkepanjangan, seperti di Suriah, Mesir, dan Thailand, situasi politik di Indonesia tetap stabil.
Malah, katanya, perekonomian Indonesia tumbuh sekitar 6 persen dan menjadi yang terbesar kedua di Asia setelah Cina.
"Melihat konflik di Suriah dan Thailand, teman-teman diplomat negara lain justru berharap agar kedua negara itu bisa menyelesaikan konflik dengan mencontoh Indonesia," katanya di hadapan tiga ratusan santri Nurul Haramain Nusa Tenggara Barat.
Dino menambahkan, dengan aktif di berbagai forum internasional, Indonesia sekarang sudah berada di garis terdepan pergaulan antar bangsa.
Sementara itu, Dino berada di NTB sejak Selasa (14/4) dalam rangka safari gagasan Nasionalisme Unggulnya. Kampus dan pesantren adalah sebagian tempat yang dikunjungi Dino selama di NTB.